BACA JUGA: Kalla Tinjau Padi di Bawah Gedung
Di antaranya, lawakan Punakawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong), tari Banyuwangi, hingga tampilnya pesinden kondang asal Solo, Waljinah.Acara yang diselenggarakan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) itu juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta istri dan beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu
Presiden juga memerintahkan menteri agama, Mendiknas, serta menteri hukum dan HAM, dan semua pihak terkait agar terus meningkatkan kualitas pelayanan hak-hak sipil bagi warga Tionghoa dan umat Konghucu
BACA JUGA: Menag Minta Dispensasi Paspor Khusus Haji
"Penuhi hak-hak sipil mereka sesuai dengan amanat Undang-Undang No 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan IndonesiaSBY menegaskan, saat ini tidak boleh ada lagi perlakuan diskriminatif terhadap siapa pun, termasuk umat Konghucu dan warga Tionghoa
BACA JUGA: KPK Beri Waktu Mendagri Tiga Bulan
"Masyarakat Tionghoa adalah bagian integral dari warga bangsa," ujarnyaTahun ini, kata SBY, adalah tahun kesepuluh bagi warga Tionghoa di Indonesia dapat merayakan tahun baru Imlek secara nasionalMenurut dia, itu merupakan wujud kepedulian pemerintah dan terjalinnya hubungan yang harmonis di antara sesama warga bangsa"Kenyataan ini juga menunjukkan makin kokohnya kebersamaan kita sebagai bangsa yang majemuk," tambahnya.
SBY mengatakan selalu hadir di setiap perayaan tahun baru Imlek"Sepuluh tahun kita merayakan Imlek, alhamdulillah sepuluh kali saya bisa bersama SaudaraSaya turut gembira dan berbahagia menyambut Tahun Baru dan datangnya harapan baru," katanya. (sof/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendamai, Kalla Terima Doktor HC di Jepang
Redaktur : Tim Redaksi