jpnn.com - NUSA DUA - Pintu gerbang tol Nusa Dua tepatnya di titik KM 1,5 menjadi saksi sejarah peresmian Jalan di Atas Perairan (JDP) oleh Presiden SBY, kemarin sore (23/9). Jalan tol di atas laut pertama di Indonesia ini resmi diberi nama Jalan Tol Bali Mandara (JTBM). Nama Bali Mandara lebih berbau politis karena identik dengan slogan dan program Gubernur Made Mangku Pastika.
"Dengan ini kami resmikan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa. Yang selanjutnya disebut Jalan Tol Bali Mandara. Yang artinya Bali yang agung, aman, tenteram, dan sejahtera," ucap SBY di pengujung pidatonya. Usai pidato, tepat pukul 17.00,"SBY menekan tombol sirene tanda peresmian. SBY didampingi menteri PU Joko Kirmanto.
BACA JUGA: Sidang Kartel Bawang Putih Tertunda
"Kepada pengelola tol, PT Jasamarga Bali Tol, supaya bisa melayani dengan ramah, cepat, aman, dan nyaman. Bali banyak dilalui turis. Tunjukkan kalau kita bisa mengelola jalan tol dengan baik," pesan SBY.
SBY kemudian mencoba melaju berkeliling jalan tol dengan menaiki mobil kepresidenan dan mencoba memakai kartu tol elektrik. Sayangnya, setelah SBY melaju, jalan tol ditutup tidak boleh dilalui hingga setengah jam. Walhasil, kemacetan panjang pun terjadi karena ratusan mobil tamu tidak bisa lewat.
BACA JUGA: Butuh Genjot Pembangunan Jalan Luar Jawa
Di tempat yang sama, Joko Kirmanto menjelaskan, jalan tol sepanjang 10 km ini hanya berjarak 3,5 kilometer dari lokasi penyelenggaraan KTT APEC. Lanjut Joko, yang membanggakan dari proyek ini yaitu tidak menyedot uang negara. Sebab pemerintah kerja sama dengan berbagai badan usaha. Diakuinya, melalui skema tersebut Indonesia bisa mengejar ketinggalan infrastruktur dengan negara lain.
Di samping itu, dana APBN yangg terbatas bisa digunakan memenuhi kebutuhan dasar. "Kita patut bangga karena pembangunan jalan tol ini tanpa menggunakan dana APBN. Semua patungan konsorsium BUMN. Design, arsitek, pekerja, dan dompet proyek semua dari orang Indonesia," ujar pria berkacamata itu.
BACA JUGA: Terkendala Lahan, Pembangunan Pabrik Gula Terhambat
Sementara itu Gubernur Pastika menyambut baik peresmian jalan tol. Menurutnya jalan tol yang bertema strong, green and beautiful akan menjadi objek baru dan ikon pariwisata Bali. "Selain kemacetan tentu jalan tol ini akan menjadi ikon baru yang menjadi kebanggaan Pulau Bali," katanya.
Sementara itu, sebelum acara peresmian dimulai, sejumlah tamu undangan termasuk para awak media banyak memperbincangkan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Mereka menanyakan dan mencari keberadaan Dahlan yang tidak kelihatan. Maklum, selama ini mulai perencanaan, awal hingga akhir pembangunan jalan tol Dahlan kerap turun langsung ke lapangan.
"Saya juga kaget mendengar Pak Dahlan tidak hadir karena ada kerjaan yang tidak bisa ditinggal. Padahal beliau orang yang bekerja keras membangun jalan tol ini. Sebulan bisa dua kali ngecek. Kadang sama saya kadang diam-diam," ucap Dirut Jasamarga Bali Tol Akhmad Tito Karim kepada koran ini kemarin.
Menurut Tito, Dahlan berperan besar dalam hal pendanaan. Kesepakatan awal membuat jalan tol menggunakan uang bank dalam negeri membuat proyek menjadi lancar. Sistem patungan konsorsium ala BUMN berjalan mulus. Karena itu dia sangat menyesal ketika Dahlan yang kerja keras tapi tidak bisa hadir pada peresmian jalan tol.
Menurutnya, Dahlan menarik untuk dijadikan contoh dan teladan. "Tugas Pak Dahlan (dalam proyek tol ini, Red) sudah diselesaikan. Dan, selanjutnya kerja, kerja, dan kerja. Masih banyak yang harus diselesaikan.
Beliau selalu menyemangati kami anak buahnya yang di bawah," sambung pria berkacamata itu.Tito percaya meski sang menteri tidak hadir, tapi dia akan bangga dengan keberhasilan proyek yang menelan dana Rp 2 triliun itu. Apalagi proyek selesai tepat waktu dan diresmikan langsung Presiden. KTT APEC yang akan dihelat pertengahan Oktober mendatang dipastikan lancar dalam transportasi. (san/yes)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Segera Antisipasi Upaya Perusahaan AS Pailitkan Merpati
Redaktur : Tim Redaksi