jpnn.com - JAKARTA -- Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongannya untuk pertama kalinya menumpangi pesawat khusus kepresidenan di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Senin (5/5). Pesawat buatan Boeing jenis Business Jet 2 atau BBJ-2 itu membawa Presiden dan rombongan menuju Denpasar, Bali.
"Satu hal dari 10 tahun masa kepemimpinan saya, Alhamdulilah enam bulan terakhir saya bisa gunakan pesawat yang pada akhirnya menghemat anggaran kita," kata Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
BACA JUGA: Istri Akil Sakit, BAP Dibeber di Sidang Wawan
Penggunaan pesawat khusus kepresidenan ini dianggap dapat membantu pemerintah untuk menghemat. Penghematan anggaran negara selama masa pakai pesawat ini untuk beberapa tahun mendatang adalah Rp 114,2 miliar per tahun.
Dari sisi efisiensi dan efektivitas, penggunaan Pesawat Khusus Kepresidenan BBJ-2 juga tidak akan mengganggu jadwal dan kinerja maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang selama ini dipakai Presiden.
BACA JUGA: Manuver SDA Dukung Prabowo, Terus Diintai Sekjen PPP
Selama ini, perusahaan harus kembali mengatur ulang jadwal penerbangannya apabila ada tugas-tugas kenegaraan yang mengharuskan menggunakan pesawat bagi perjalanan dinas Presiden RI.
Pesawat Khusus Kepresidenan BBJ-2 ini memiliki panjang sekitar 39,5 meter, panjang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter, dan memiliki diameter 3,73 meter. Untuk interiornya, BBJ-2 memiliki panjang 29,97 meter, dengan tinggi 2,16 meter serta lebar 3,53 meter.
BACA JUGA: Soal UN Jokowi Hilang, Diganti Bung Hatta
Interior pesawat dirancang untuk dapat mengakomodasi hingga 67 penumpang, sebuah jumlah yang cukup untuk rombongan Presiden RI.
Interior pesawat juga dilengkapi dengan ruang pertemuan, ruang rapat, dan ruang eksekutif guna memfasilitasi Presiden RI dalam menunaikan tugas kenegaraannya dari atas pesawat.
Pesawat ini juga dilengkapi perangkat keamanan dan mampu menempuh jarak 5.000 mil laut atau sekitar 10.000 km. Dengan kemampuan itu, pesawat ini lebih dari cukup untuk menjangkau seluruh pelosok kepulauan nusantara, serta dalam tugas perjalanan dinas Presiden ke luar negeri.
"Ini nantinya untuk Presiden mendatang, pengganti saya," tandas SBY. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terdakwa Century Berharap JK dan Boediono Berkata Jujur
Redaktur : Tim Redaksi