YOGYAKARTA - Muktamar ke-46 Muhammadiyah yang bertepatan satu abad usia Muhammadiyah yang berlangsung di Yogyakarta, 3 hingga 8 Juli, secara resmi telah dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui telekonfren dari lobi hotel Oberoi Madinah, Arab Saudi sekitar pukul 07.00 waktu Madinah atau 11.00 WIBSementara pembukaan muktamar berlangsung di Stadion Mandala Krida, Jalan Gayam, Yogyakarta, Sabtu (3/7).
Dalam sambutan pidato pembukaannya, SBY mengawali dengan penjelasan mengapa presiden tidak bisa hadir secara langsung di Yogyakarta karena perjalanan kenegaraan ke Toronto, Kanada untuk menghadiri KTT G20
BACA JUGA: Mayoritas Kader Muda Berguguran
Tugas dilanjutkan ke Turki untuk melakukan kunjungan kenegaraan, dan ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah umrah.Soal muktamar, secara khusus SBY menilai tema "Satu Abad Muhammadiyah, Gerak Melintasi Zaman, Dakwah dan Tajdid Menuju Peradaban Utama" sangatlah tepat sebab selama ini, Muhammadiyah telah berkhidmat dengan banyaknya usaha amal di bidang pendidikan dan sosial.
Untuk itu, presiden berharap Muhammadiyah terus tampil membawa semangat perubahan transformatif demi menuju terbangunnya peradaban umat
Berpakaian serba putih, SBY lebih lanjut menegaskan, gerakan tajdid (pembaharuan) yang dibangun Muhammadiyah telah membawa pencerahan pemikiran umat Islam
BACA JUGA: Muchdi Pr Siap Tinggalkan Gerindra
Di awal abad 21, sambung presiden, Muhamadiyah akan memasuki fase kesinambungan perjuangan terutama dalam mengetengahkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alamLebih lanjut, SBY menyatakaan kebanggaannya terhadap Muhammadiyah yang merupakan organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, bahkan terbesar di dunia
BACA JUGA: 12 Ribu Undangan untuk Pembukaan
Selain itu, SBY juga menyampaikan ucapan selamat dari Ibu Negara Ani Yudhoyono atas pelaksanaan Muktamar Aisyiyah.Sebelum muktamar diresmikan Presiden SBY, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X juga menyampaikan
sambutannyaDalam sambutannya Din menegaskan bahwa selama ini tidak ada pertentangan Muhammadiyah dengan pemerintah"Bahkan saya yakin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga juga memiliki ikatan batin dengan Muhammadiyah," kata Din.
Din juga menegaskan posisi Muhammadiyah terhadap pemerintah“Kita sering bekerja sama dengan pemerintah antara lain melalui kerja sama amal usaha di bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan banyak lagiDan kita juga siap bekerja sama untuk berikutnya,” cetus Din, sembari menyatakan bahwa posisi Muhammadiyah adalah loyal kritis terhadap pemerintah.
Hadir dalam pembukaan Muktamar ke-46 Muhammadiyah di Kota Yogya, para pejabat negara, pimpinan ormas dan parpol, para duta besar asing, dan tokoh-tokoh nasional antara lain Amien Rais, Syafii Maarif, Jusuf Kalla, Hasyim Muzadi, Ketua DPR Marzuki Alie, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan dan Wakil Ketua MPR Hajrianto Yasin Tohari, Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembukaan Muktamar oleh SBY dari Madinah
Redaktur : Tim Redaksi