Peresmian firing tahap I proyek berkapasitas 2x25 megawatt (MW) yang dibangun PT Cahaya Fajar Kaltim (CFK) ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh SBY
BACA JUGA: Pekan Florikultura Juga di Tomohon
CFK adalah perusahaan patungan PT Kaltim Electric Power (KEP) milik Jawa Pos Grup dengan Pemprov Kaltim melalui Perusda Kelistrikan KaltimSecara khusus, SBY menyampaikan apresiasi dan menyatakan bangga atas dibangunya proyek PLTU berbahan bakar batu bara ini lantaran ikut memelopori pengurangan pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) yang harganya terus meroket di tingkat dunia
BACA JUGA: Api Pon Diguyur Hujan
Ia juga bangga karena PLTU yang dibangun dengan investasi Rp 700 miliar tersebut merupakan pembangkit listrik milik swasta pertama yang dibangun di luar Pulau Jawa"Saya salut dengan Bung Dahlan Iskan (Dirut CFK, Red.) yang memeloporinya
BACA JUGA: Panitia PSB Temukan Ijazah-Rapor Palsu
Ini contoh yang baikJika ada masalah, jangan hanya marah-marah, saling tuding, saling menyalahkan, dan menyerahTapi tunjukkan solusinya,” ujarnya"Saya tahu, Bung Dahlan ini kalau bicara blak-blakan, apa adanyaTapi konsekuen bila ingin melakukan sesuatu,” tambah Presiden.
SBY menceritakan, Dahlan pernah frustasi di Kalbar dengan proyek yang samaBahkan balik kanan menyerah“Barangkali ini juga hampir terjadi di Kaltim karena ternyata sejak tahun 2003 mengurus izin, tapi 2006 baru keluar," tandasnya.
Pada saat memberikan sambutan, Dahlan memang menyampaikan persoalan yang dihadapinya dalam mengurus izin proyek listrik ini
Menurut SBY, lambatnya mengeluarkan izin ini merupakan penyakit yang belum bisa berubah total"Reformasi banyak mengubah, tapi banyak juga yang belum berubahAda istilah kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudahItulah penyakit, di pusat dan daerah," imbuhnya
Karena itulah, ia juga minta pers soroti instansi yang suka menghambat izin"Angkat di koran-koranJangan yang disalahkan SBY melulu,” tuturnya tersenyum, dan disambut tawa dan tepuk tangan hadirin
“Saya sih, nggak apa-apaSaya siapTapi supaya yang lain juga ikut bertangung jawab," tegasnya
Ia juga berharap proyek PLTU yang sudah ditunggu masyarakat Kaltim ini terus ditambah"Insya Allah bisa lebih besar lagi, sehingga Kaltim tertolongKalau PLN dan non PLN di seluruh Indonseai bangkit, kekurangan pasti bisa ditutupiTapi selama ini, semua mengeluh, kurang, kurang, dan kurang, tapi tak mau berusaha," kritiknya
Soal meroketnya harga BBM, SBY juga menyampaikan beberapa hari ini rajin mengikuti perkembangan situasi dunia"Tak pernah dalam sejarah dunia, termasuk Indonesia, harga minyak mencapai 100 hingga 120 dolar per barel," ujarnya
Indonesia, kata dia, terpaksa ikut menaikkan sejumlah harga BBM agar ekonomi tidak ambruk"Tapi tampaknya harga masih naik dan hari ke hari tembus 145 dolar per barelDengan kenaikan harga itu, pemerintah memutar otak, cari akal, dan ikhtiar bagaimana mengatasi dan selamatkan ekonomi," ujarnya
Pemerintah berupaya mengatur APBN dan melakukan langkah agar tidak terima beban berlebih. Kalau harga minyak mentah tembus 140 dolar per barel, subsidi BBM bisa mencapai Rp 204,9 triliunAtau seperlima lebih dana APBN.
"Kalau harga sampai 150 dolar per barel, maka subsidi yang diarahkan untuk menutup APBN yang tekor hingga Rp 320 triliun, itu sepertiga APBN kitaHampir sama dengan jumlah pengeluaan lembaga pemerintah dan negara," bebernya
Sementara subsidi untuk listrik, jika harga BBM 140 dolar per barel yakni Rp 80 triliun"Kalau minyak mentah 160 dolar, subsidi listrik Rp 254 triliun," sebutnya.
Meski hal itu tidak ideal, mau tidak mau subsidi itu tetap harus dikeluarkan pemerintah"Sebab tak mungkin pemerintah terus menaikkan harga BBMKami juga punya hati, kami punya empatiAda batas yang dipilih untuk keputusan kebijakan BBM,” ujarnya
Ia juga mendorong pembangkit listrik dengan bahan seperti tenaga angin, gelombang air, tenaga surya, dan dari tumbuhan"Saya salut Bung Dahlan Iskan memelopori membangun pembangkitJangan cuma marah dan menyerahMari lakukan sesuatu agar tidak menggantungkan BBM minyakIndonesia punya semuanya, mari kurangi subsidi dengan kurangi BBMSilakan gunakan batu bara untuk selamatkan perekonomian," bebernya.
Ia juga mengingatkan agar pengusaha juga rutin membayar pajak"Jangan ketika usaha berhasil tidak bayar pajakJangan slaman slumun selamet," pesannya, lagi-lagi disambut tawa hadirin.
Titik Awal
Dahlan yang menyebut dirinya sebagai pengusaha “UKM” di bidang pembangkit listrik menyampaikan terima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas diresmikannya PLTU Embalut Tanjung Batu Kukar"Kedatangan Presiden ini semakin memberikan dorongan dan kebanggaan nasional kepada saya sehingga kami mampu menyelesaikan PLTU Embalut iniLebih-lebih Bapak Presiden sendiri berkenan hadir dan meresmikan firing PLTU 2x25 MW ini," kata Dahlan.
Meski proyek ini tergolong “UKM”, namun Dahlan mengaku bersyukur karena inilah PLTU pertama yang dibangun di lumbung energi nasional di jalur Samarinda-Balikpapan"Meski PLTU ini sangat kecil, Insy Allah, PLTU ini merupakan titik awal terpecahkannya krisis listrik di Kaltim yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun," kata CEO Jawa Pos Grup ini
Meski kecil, ia berharap PLTU Embalut akan bisa menghapus kesan masyarakat yang kurang baikYakni seolah-olah Kaltim ini seperti “ayam mati kelaparan di lumbung padi”Juga bisa menghapus kesan yang hidup selama ini yang menyebutkan “krisis listrik di lumbung energi”.
"Kami juga bersyukur, di saat pemegang PPA (Power Purchase Agreement, Red.) yang lain tidak ada yang berani memulai membangun PLTU di Kaltim, kami bisa menyelesaikan PLTU ini tepat waktu," tuturnya
Karena itulah, Dahlan meminta dukungan Presiden agar bisa segera melanjutkan pembangunan PLTU Tahap II sebesar 2 x 50 MW di lokasi tersebut
Dikatakannya tekad tersebut dilaksanakan karena pihaknya sudah membangun infrastruktur dasarnyaMulai dari pengurukan lahan, pembangunan jalan, pelabuhan, water intake dan lainnya"Kalau kami tidak membangun tahap kedua, berarti infrastruktur tersebut akan sangat idle," ucapnya.
"Apalagi, sampai hari ini, belum satu pun pemenang tender yang sudah beberapa tahun mengantongi PPA dari pemerintah menunjukkan tanda-tanda akan memulai proyeknya sehingga kita bisa memperkirakan dengan jelas bahwa ketersediaan listrik yang memadai di Kaltim ini masih akan berlangsung lama," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Dahlan juga menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Kaltim dan anggota DPRD Kaltim yang secara bersama-sama memperjuangkan terwujudnya PLTU yang meskipun kecil tapi bersejarah"Kami mohon maaf kepada bapak Presiden karena keterbatasan sehingga kami tidak bisa mempersembahkan proyek yang bergengsi," tuturnya
Dahlan mengatakan, proyek PLTU sebenarnya sudah bisa diproduksiTapi ia mengaku, pihaknya harus bersabar menunggu selesainya pelaksanaan PON XVII di Kaltim 6-17 Juli"Kami tak ingin ganggu sistem PLNBiar saja kami sabar tunggu selesainya PONAgar tidak ganggu listrik PON," tandasnya(gs/eff)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bodoh, Bila Pemerintah Tanggung Utang PT Inalum
Redaktur : Tim Redaksi