Bodoh, Bila Pemerintah Tanggung Utang PT Inalum

Kamis, 03 Juli 2008 – 18:01 WIB
JAKARTA - Pemerintah harus cermat membuat perhitungan sebelum memutus kontrak dengan Jepang terkait pengelolaan PT Inalum pada 2013 mendatangPemerintah tidak boleh begitu saja mengambil alih perusahaan yang berada di bawah Otorita Asahan itu

BACA JUGA: Mantan Bupati Aceh Utara Jadi Pj Gubernur Kaltim

Pasalnya, PT Inalum selama ini merugi dan diperkirakan punya banyak hutang
Jangan sampai hutang itu ikut dilimpahkan ke pemerintah RI

BACA JUGA: Keppres Thaib-Gani Segera Keluar

Sebelum 2013, PT Inalum harus membereskan persoalan keuangannya.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi VII DPR Sutan Batugana (F-Partai Demokrat) dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Industri Logam Indonesia (APILI) Ahmad Safiun kepada JPNN.
Sutan Batugana mengatakan, merupakan hak penuh pemerintah RI untuk mengambil alih PT Inalum setelah kontraknya habis
Karena itu, pemerintah tidak boleh mengeluarkan uang sepeser pun

BACA JUGA: Konstruksi Waduk Jatibarang Maret 2009

"Kalau PT Inalum punya utang, maka harus dibereskan oleh pihak perusahaan sebelum 2013," ujar Sutan.
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR itu mengakui, rencana pengambilalihan pengelolaan PT Inalum sudah pernah disampaikan pemerintah ke Komisi VII DPR yang membidangi masalah energi"Tapi belum detilSaya kira pada waktunya nanti akan kita bahas secara mendalamToh masih lama," ujarnya.
Sementara, Ketum APILI Ahmad Safiun mengatakan, karena PT Inalum selama ini mengaku merugi, maka pemerintah RI harus minta penjelasan mengenai hal itu ke pihak perusahaanPerlu dibicarakan pula, kalau masih menumpuk hutang, bagaimana mekanisme serah terima pada 2013 nanti"Harus dikaji secara mendalam, apa untung ruginya bila diserahkan ke pemerintahKita mesti pinter, jangan sampai serah terima itu nantinya menjadi serah terima setumpuk hutangBodoh bila pemerintah mau menanggung hutang itu," ujarnya.
Mulai sekarang, masih kata Ahmad, pemerintah harus mulai mengingatkan PT Inalum untuk membereskan masalah keuangannyaKalau memang punya hutang, sebelum 2013 semua hutang harus sudah dilunasiDia yakin PT Inalum mampu melakukan hal ituAhmad juga punya keyakinan bahwa sebenarnya perusahaan tersebut memiliki keuntungan.
"Kan tidak mungkin sebuah perusahaan setiap tahun merugiSaya tahu persis kok, harga semua jenis logam tanpa terkecuali naik terusKalau mengaku rugi, benar nggak perusahaan itu ada? Kita jangan mau dibodohi," ucapnya meyakinkan.
Sementara itu, Dirjen Industri Logam Departemen Perindustrian Ansari Bukhari belum bisa dimintai keterangan mengenai masalah iniMenurut informasi yang diterima koran ini, seharian kemarin Ansari sibuk dengan agenda rapat.
Sebelumnya, pada 19 Juni lalu, Menteri Perindustrian Fahmi Idris menegaskan bahwa rencana pemerintah RI untuk pengambilalihan Otorita Asahan, yang di dalamnya terdapat PT Inalum, tidak berubahAlasannya, selama ini Otorita Asahan selalu merugi"Rencana itu tetap akan kita lakukan, karena selama ini di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya masih mengalami krisis listrikLebih baik kita kelola untuk mengatasi masalah itu," ujarnya(sam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus 88 Temukan 50 Kg Bom


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler