SBY Sentil Jokowi Soal Real Count

Selasa, 13 Mei 2014 – 15:32 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempertanyakan pernyataan Jokowi yang heran dengan peningkatan dukungan suara Demokrat.

Menurut SBY, kenaikan yang diperoleh partainya tidak signifikan. Sehingga keheranan Jokowi pun menjadi pertanyaan baginya.

BACA JUGA: Polisi Tangani 697 Kasus Paedofilia

"Kalau tidak salah, setelah saya baca Pak Jokowi menganggap quick count Demokrat ini hanya 7 persen, sehingga begitu meningkatkan jadi 3 persen beliau jadi heran. Nah saya ngecek, yang salah saya atau Pak Jokowi? Saya minta dicek, coba berapa sih, quick countnya Demokrat. Selama ini saya tidak ada masalah apapun dengan Pak Jokowi. Oleh karena itu saya ingin tahu di mana letak permasalahannya tiba-tiba beliau heran dengan angka 10,19 persen," kata SBY di halaman depan Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (13/5).

Menurut SBY setelah dicek oleh stafnya, angka suara yang diperoleh partainya saat quick count dan real count memang tidak beda tipis. Kenaikan bahkan, kata dia, tak sampai satu persen setelah real count.

BACA JUGA: Bos Indoguna Kena 27 Bulan Penjara

"Saya penasaran mengapa jadi masalah. Kalau naik hanya 0, sekian. Jadi menurut saya, itu tidak perlu diherankan. Mungkin informasi Pak Jokowi terima 7 persen itu tidak akurat. Yang betul seperti ini," sambung SBY.

SBY menyatakan Partai Demokrat justru saat ini berduka karena jumlah dukungan pileg turun drastis. Berbeda dengan perolehan suara di Pileg tahun 2009.

BACA JUGA: Susi Tur Pernah Tinggal di Rumah Akil Mochtar

"Kami berduka dan berkabung. Tapi kami ikhlas terima keadaan itu. Bahkan pada hari pertama pun, saya telah menerima sepenuhnya hasil pemilu ini meskipun melalui quick count dan sekaligus saya ucapkan selamat pada para pemenang, baik PDIP, Golkar maupun Gerindra. Itu yang terjadi," ujar SBY.

Meski demikian, SBY mengaku tidak ingin pernyataan dan keheranan Jokowi itu menjadi masalah. Yang terpenting, kata dia, hasil real count telah disampaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi.

"Saya kira tidak perlu diperpanjang. Saya kira rakyat juga sudah tahu, inilah dunia survei, kita harus belajar kembali soal survei adanya margin of error," tandas SBY. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mundur Jadi Menteri, Hatta Tunggu Permintaan Prabowo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler