SBY Siapkan Pidato Politik Sebelum Reshuffle

Kamis, 29 September 2011 – 00:29 WIB

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono direncanakan akan memberikan pidato politik sebelum tanggal 20 Oktober 2011 mendatangPidato ini sekaligus sinyal resmi tentang segera dilakukannya reshuffle kabinet

BACA JUGA: SBY Persoalkan Obral Bansos untuk Politik

Pidato ini juga menjadi wadah SBY untuk memberikan penjelasan kepada rakyat Indonesia tentang kinerja pemerintahannya selama dua tahun terakhir.

‘’Beliau akan menyampaikan policy speech dalam waktu dekat kepada rakyat
Sebelum tanggal 20,’’ kata anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Ryaas Rasyid usai pertemuan dengan Presiden SBY di Kantor Presiden, Rabu (28/9).
           
Dalam pertemuan tertutup tersebut, Ryass mengatakan bahwa Wantimpres tidak memberikan masukan perihal reshuffle kabinet

BACA JUGA: LPSK Lindungi Tersangka Surat Palsu MK

Wantimpres hanya memberikan masukan mengenai situasi terkini yang berkembang di masyarakat yang secara tidak langsung berhubungan dengan kinerja kabinet.

Dari laporan Wantimpres kata Ryaas, ada beberapa hal yang menjadi perhatian Presiden SBY khususnya di bidang ekonomi
Masih banyaknya kesenjangan pembangunan antara wilayah Timur dan Barat Indonesia, menjadi salah satu keprihatinan Presiden SBY.

‘’Beliau prihatin situasinya belum maksimal

BACA JUGA: Banyak Kecelakaan, Menhub Terbitkan Surat Edaran

Masih banyak pengangguranTidak seimbang antara Timur dan BaratJuga menyangkut reformasi birokrasi,’’ kata Ryaas.
           
Keprihatinan Presiden SBY lainnya karena banyak program pemerintah yang ternyata tidak berjalan baik di daerahSeperti dana Bantuan Sosial (Bansos) yang ternyata disalahgunakan oleh Pemda.
           
‘’Tidak fokusnya penggunaan dana BansosKarena digunakan untuk kepentingan politik utamanya di daerahPresiden ingin dana itu fokus untuk rakyat,’’ kata Ryaas.
           
Perhatian Presiden SBY lainnya adalah hubungan antara pemerintah dengan parlemen yang diharapkan dapat berjalan lebih bagus lagiPemahaman yang sama antara pemerintah dengan DPR dinilai penting agar tidak banyak RUU yang tersendat.

‘’Itu kan untuk kemaslahatan umum kenapa tidak membangun kesepahamanMasalahnya bagaimana mengharmoniskan pemerintah dengan DPR agar kebijakan tidak terhambatKalau kita fokusnya kemajuan rakyat, harusnya bisa mempertemukan pendapat,’’ kata Ryaas tentang harapan Presiden SBY.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terancam Reshuffle, Darwin Berpantun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler