jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Igor Dirgantara menilai ucapan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai munculnya pemimpin baru di Pemilu 2019 mendatang tak boleh dianggap enteng. Pasalnya, hal yang disampaikan SBY itu sangat mungkin terjadi.
"Apa yang diungkapkan mantan presiden RI itu bukanlah sesuatu yang mengada-ada, mengingat ada persoalan krusial yang mendera bangsa Indonesia saat ini," kata Igor dalam keterangan persnya, Selasa (24/4).
BACA JUGA: Politikus PDIP Minta Demokrat Segera Deklarasi Dukung Jokowi
Persoalan krusial yang dimaksud Igor adalah menurunnya daya beli masyarakat, minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan dan harga barang kebutuhan pokok yang terus meroket. "Kemiskinan juga masih menjadi PR besar bagi pemerintahan sekarang," tambah dia.
Perpres Tenaga Kerja Asing dan anjloknya nilai rupiah semakin menambah buruk rekam jejak pemerintahan Presiden Joko Widodo. Begitupun polemik soal penegakan HAM, serta pemberantasan korupsi. "Jelas ada problem keselarasan antara janji dan realitas," ujar Igor.
Atas dasar itulah, Igor percaya ucapan SBY sangat mungkin terjadi, meski survei terbaru menyebutkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi mencapai 70 persen.
BACA JUGA: Mungkinkah Mahfud MD Calon yang Dimaksud Pak SBY?
"Walaupun dikatakan 70 persen masyarakat puas dengan kinerja pemerintahan saat ini, namun ada segmen-segmen tertentu tidak mau memilih lagi pemimpin yang sekarang. Munculnya gerakan #2019GantiPresiden bisa dijadikan indikasi. Dengan kata lain, 50 persen incumbent bisa bertahan dan 50 persen juga bisa dikalahkan," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Deal! Prabowo Capres, Kader PKS Cawapres
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP: Jokowi Sedang Shadow Boxing
Redaktur & Reporter : Adil