jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) nampaknya sudah tak sabar ingin menyambut kepala negara yang baru sebagai penggantinya. Presiden berencana menyambut presiden baru di Istana Kepresidenan Jakarta dengan sebuah tradisi politik baru.
"Siapapun yang terpilih nanti apakah Pak Jokowi (Joko Widodo, red) ataupun Pak Prabowo (Prabowo Subianto, red), saya akan menyambut dengan penuh kehormatan. Dan bahkan saya telah merancang sebuah tradisi baru," kata Presiden dalam pidato pengarahannya kepada perwira tinggi TNI Polri di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (2/6).
BACA JUGA: Tim Hukum Jokowi Polisikan Pemilik Akun Twitter @Edgar1107
Presiden menjelaskan, pada 20 Oktober 2014 setelah bersama-sama menghadiri Sidang MPR (Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019), dia akan bersiap di Istana untuk menyambut presiden yang baru dengan upacara militer.
"Kami berdua, yang lama dan yang baru, out going dan incoming leaders, akan menerima penghormatan dengan upacara militer. Setelah itu, masuk ke dalam Istana, pamitan dengan perangkat Lembaga Kepresidenan, karena saya harus mengucapkan terima kasih kepada mereka, dan meminta apa yang mereka berikan kepada saya berikan pula kepada presiden baru," sambung Presiden.
BACA JUGA: Pimpinan MPR Bakal Bahas Kasus Penculikan dengan SBY
Apabila tradisi ini berjalan, Presiden SBY meyakini akan lahir tradisi baru yang baik dalam transisi kempemimpinan di Indonesia. Tradisi politik demikian, menurut Presiden, akan meneduhkan, menentramkan, dan mulia.
"Rakyat akan bersuka-cita melihat pergantian kepemimpinan yang baik seperti itu," tandas Presiden. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Presiden Persilakan Perwira TNI-Polri Berpolitik, Tapi...
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akil Sebut Dakwaan KPK Hasil Imajinasi
Redaktur : Tim Redaksi