SBY Tegaskan Moratorium Pemekaran

Kamis, 02 Juli 2009 – 21:47 WIB

JAKARTA -- Debat capres putaran terakhir terakhir yang digelar di Jakarta, Kamis (2/7) malam, memperlihatkan perbedaan konsep antarcapres, terutama antara Jusuf Kalla dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Mengenai isu pemekaran daerah, SBY mengulang pernyataannya yang sudah sejak dua tahun digulirkan, yakni perlunya dilakukan moratorium pemekaran daerah

BACA JUGA: JK Datang Langsung Serang

Sedang JK berpendapat, pemekaran dan penggabungan daerah harus dilakukan secara periodik setiap 10 tahun sekali
Kalau berdasar hasil evaluasi daerah itu layak dimekarkan ya dimekarkan saja

BACA JUGA: JK Serang Iklan Pilpres 1 Putaran

Sedang daerah yang dianggap gagal harus digabung dengan daerah lain.

Dalam paparannya, SBY mengatakan, daerah hasil pemekaran ada yang berhasil tapi ada juga yang tidak sesuai yang diharapkan
Dia bercerita, pernah menerima keluhan dari seorang bupati daerah baru yang menyatakan daerahnya mengalami kekurangan di banyak hal

BACA JUGA: Iklan Politik Mega-Pro Terganjal Lagi

Ini disebabkan, kata SBY, dana yang ada lebih banyak untuk belanja fasilitas pejabat seperti mobil dinasSementara, pelayanan masyarakat tidak memadai.

"Solusinya, untuk sementara moratorium, sambil menyusun grand disign, berapa sesungguhnya jumlah daerah yang ideal," ucapnyaPada saat moratorium, harus disiapkan regulasi yang ketat yang bisa membatasi aspirasi pemekaranKatanya, jangan sampai pemekaran dibentuk hanya karena ada seseorang yang ingin menjadi bupati

Agar persiapan daerah matang, SBY juga berpendapat agar daerah yang akan dimekarkan itu dipersiapkan terlebih dahulu selama satu hingga dua tahun"Kalau sudah siap, ok dimekarkan," ujarnya.

Sedang JK berpendapat, memang diperlukan evaluasi ulang terhadap pemekaran daerahDikatakan, evaluasi terhadap daerah harus rutin dilakukan setiap 10 tahun sekaliDari hasil evaluasi itu nanti untuk dijadikan dasar perlu tidaknya daerah tersebut dimekarkan"Kalau layak, mekarkanKalau tidak, gabungkan," tegasnya.

Sementara, Megawati tampak tidak setuju dengan penggabungan daerahMega pesimis bila dilakukan penggabungan daerahAlasannya, daerah induk sudah tentu tidak mau menerima daerah hasil pemekaran yang terbukti sudah gagal"Kalau daerah yang dimekarkan tidak punya potensi, ya daerah induk tidak mau kalau digabung lagi," ujar Mega(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BEM se-Jabodetabek Minta JK Lebih Cepat Kejar Ketertinggalan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler