SBY Ulangtahun, Tak Ada Acara Kenegaraan di Istana

Senin, 09 September 2013 – 14:40 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono merayakan ulangtahunnya ke 64 pada Senin (9/9). Sejauh ini tidak ada acara khusus yang diselenggarakan untuk memperingati ulangtahun dari pria kelahiran Pacitan, Jawa Timur itu. Selain itu, juga tak ada acara kenegaraan Presiden yang biasanya diselenggarakan di kompleks Istana seperti rapat kabinet terbatas, pertemuan Presiden dengan menteri maupun tamu kenegaraan. Hari ini hanya disebut Presiden SBY memiliki jadwal intern.

"Meskipun tidak ada acara perayaan khusus pagi ini, namun keluarga memberikan ucapan Selamat Ulang Tahun dan memanjatkan rasa syukur.  Saat ini beliau sedang bekerja," tutur Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha saat dihubungi wartawan, Senin.

BACA JUGA: Hukuman Dul Hanya Setengah Orang Dewasa

Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono, lahir di Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia pada 9 September 1949. Ia adalah Presiden Indonesia ke-6 yang menjabat sejak 20 Oktober 2004.

SBY yang biasa dipanggil "Sus" oleh orangtuanya dan populer dengan panggilan "SBY", melewatkan sebagian masa kecil dan remajanya di Pacitan.

BACA JUGA: Kalah Pilkada dan Terbelit Hutang, Mobil Pun Dijual ke Fathanah

Ia menikah dengan Kristiani Herrawati yang merupakan anak perempuan ketiga Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo (alm), komandan RPKAD (kini Kopassus) yang turut membantu menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965. Dari pernikahan tersebut, lahir dua anak lelaki, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (lahir 1978) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lahir 1980).

Seperti ayahnya, SBY berkecimpung di dunia kemiliteran. Namun, karier militernya terhenti ketika ia diangkat Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999 dan tampil sebagai salah seorang pendiri Partai Demokrat. Pangkat terakhir Susilo Bambang Yudhoyono adalah Jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 2000.

BACA JUGA: Calon Bupati Adukan KPU Dairi ke DKPP

Pada Pemilu Presiden 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla perolehan suaranya mengungguli Megawati Soekarnoputri  sehingga membuatnya menjadi presiden pertama yang terpilih melalui pemilihan langsung oleh rakyat Indonesia. Hal ini dimungkinkan setelah melalui amandemen UUD 1945. Pada Pemilu 2009, SBY yang berpasangan dengan Boediono berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alasan Dinas, Wako Makassar Batal Bersaksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler