jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku mengetahui banyaknya keluhan dan amarah yang ditujukan warga Riau dan sekitarnya melalui media sosial pada pemerintah termasuk dirinya. Ia mengaku memahami kemarahan masyarakat tersebut.
"Saya memantau terus sebenarnya, ribuan berita, keresahan, kemarahan dari saudara kita. Juga saya baca ada 9000 yang masuk di sosial media yang boleh dikatakan marah. Marahnya ada yang beralasan, ada yang kurang beralasan. Tapi itulah situasi yang kita hadapi. Kita perlu solusi sekarang ini," ujar Presiden dalam jumpa pers teleconference-nya yang dilakukan di Polda Jawa Tengah, Jumat, (13/3).
BACA JUGA: Puan Jamin PDIP Solid Dukung Jokowi
Presiden menyatakan kebakaran lahan dan hutan di Riau tidak seperti yang terjadi di California dan Australia karena cuaca, melainkan karena ada yang sengaja melakukan pembakaran. Menurutnya, kebakaran ini tak akan usai jika tidak ada yang mencegahnya. Terutama pemerintah daerah.
SBY menegaskan kebakaran hutan di Riau ini mengakibatkan kerugian negara yang tidak sedikit. Belum kerugian yang diderita warga dan anak-anak sekolah yang terpaksa diliburkan. Ia minta kepala daerah aktif untuk mencegah itu.
BACA JUGA: Goyang Ical, Priyo Ditegur Sekjen Golkar
"Sampai kapan pun kalau setiap tahun sebagian penduduk di Indonesia, utamanya di Riau, melakukan pembakaran seperti ini, asap akan terus datang. Hentikan kebiasaan main bakar itu," tegas Presiden.
Presiden meminta provinsi lain selain Riau juga segera melakukan pencegahan agar kabut asap tidak meluas dan mencegah pembakaran hutan. Ia mengingatkan perusahaan dan petani untuk tidak merusak alam dengan cara membakar hutan dan lahan.
BACA JUGA: Rusdi Kirana Masuk Tokoh Muda Paling Bersinar di 2014
"Kita harus bicara dengan saudara kita yang ada di Riau. Apakah hal seperti ini akan terjadi setiap tahun? Kita ubah negara kita ini dengan semua tingkatkan kesabaran. Misalnya, daerah, dan pemerintah pusat, bagaimana membantu agar saudara kita nanti dalam bercocok tanam tanpa harus membakar lahan, apakah dengan traktor atau apapun. Sesuai dengan batas kemampuan kita. Demikian jg prusahaan yang banyak sekali jumlah. Pastilah ada anggaran untuk itu. kalau dengan peralatan, maka tidak harus dengan membakar tiap tahun," tandas Presiden. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Wakil Rektor UI Kena Jumat Keramat KPK
Redaktur : Tim Redaksi