Schneider Electric Sukseskan Ajang ASEAN Youth Dialogue 2023

Minggu, 16 April 2023 – 21:23 WIB
Schneider Electric. Foto dok Schneider Electric

jpnn.com, JAKARTA - PT Schneider Electric Indonesia (SEI) menjadi bagian penting dari kegiatan ASEAN Youth Dialogue 2023 dengan memberikan kontribusi pemikiran dan pengalaman terbaiknya dalam konteks digital platforms for green economy/platform digital untuk ekonomi hijau.

Hal ini membawa konsekuensi bahwa produk dan layanan yang dihasilkan harus melalui proses ramah lingkungan yang bisa mengurangi emisi karbon dan memberikan kontribusi atas terciptanya ekonomi hijau.

BACA JUGA: Schneider Electric Dukung Kompetisi Bisnis Teknologi EBT Antar Perguruan Tinggi

Strategi atau praktik bisnis berkelanjutan bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dan menciptakan dampak atau nilai positif untuk saat ini dan masa depan.

“Tantangan utama kita dalam konteks transformasi platform digital adalah bagaimana kita dapat mengurangi emisi karbon sebanyak mungkin dan mencapai keberlanjutan,” ujar Hedi Santoso, Direktur Government Relations and Design Firms SEI.

BACA JUGA: Sambut Lebaran, Intip Dapur dan Ruang Keluarga Bergaya Japandi Ala Dekoruma

Oleh sebab itu, SEI selalu memprioritaskan untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan sebagai bentuk aksi memerangi perubahan iklim dan mencapai keberlanjutan melalui beragam inovasi praktis dan terukur.

Ekonomi hijau bertujuan mengurangi beragam risiko lingkungan dan kelangkaan ekologis, dan mencapai pembangunan berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.

BACA JUGA: Keuangan Oke, PT PP Pastikan Kondisi Perusahaan Sehat

Dalam kegiatan diskusi ASEAN Youth Dialogue (AYD) 2023, ditekankan juga bahwa pertumbuhan hijau tidak terlepas dari strategi pembangunan ekonomi yang memberikan pilihan peran ekonomi dan lingkungan yang dapat memberikan manfaat atau merusak.

AYD 2023 mengusung tema Digital Development for Sustainable Development Goals/Pembangunan Digital untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dihadiri lebih dari 140 delegasi generasi muda dari 11 negara anggota ASEAN yang berusia 18-30 tahun dan dibuka secara resmi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo.

Sebagai rangkaian acara dari AYD 2023, sebanyak 30 delegasi pemuda ASEAN juga telah melakukan kunjungan ke kantor Schneider Electric Jakarta untuk berdiskusi dan bertukar pikiran tentang manajemen energi dan otomasi dalam kaitannya dengan tema besar Digital Development for Sustainable Goals/Pembangunan Digital untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

“Kami berharap apa yang telah diterapkan dalam bisnis manajemen energi dan otomasi Schneider Electric selama ini dapat menjadi rekomendasi nyata bagi generasi muda ASEAN untuk mencapai sustainability/keberlanjutan yang juga menjadi salah satu bagian tujuan dari Tujuan Pembangunan Keberlanjutan/SDG No.13 yaitu Climate Action/Aksi Iklim,” ungkap Roberto Rossi, Cluster President Indonesia and Timor Leste.

“Selain itu, Schneider Electric Indonesia juga menjalankan program Green Heroes for Life (GHFL) untuk memerangi perubahan iklim dan mencapai keberlanjutan di Indonesia. Program ini memasuki tahun kedua dan secara aktif melibatkan berbagai pemangku kepentingan di seluruh Indonesia,” seru Roberto. 

Program ini memberikan penghargaan kepada individu, organisasi, dan komunitas yang telah memberikan kontribusi besar terhadap pengurangan dampak lingkungan dan promosi keberlanjutan. 

Setiap individu, organisasi, atau komunitas dapat berpartisipasi aktif dalam Green Heroes for Life.

AYD 2023 yang digelar dari 11-13 April merupakan ajang untuk bertukar pikiran dan merumuskan rekomendasi terkait pembangunan digital di Asia Tenggara.

Rekomendasi-rekomendasi yang tercetus akan disampaikan kepada para pemimpin ASEAN dalam KTT ASEAN ke-42, yang diagendakan digelar di Labuan Bajo pada 11 Mei mendatang.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler