Menggunakan pendekatan berbasis ilmu syaraf  sebuah sekolah di Melbourne berhasil merevolusi sistem pengajaran di sekolahnya dan sukses meningkatkan prestasi akademik anak didiknya.Sekolah Dasar Broadmeadows terletak di Utara Kota Melbourne dan masuk dalam kawasan ke-12 terendah kondisi sosial ekonominya.  Tapi hasil NAPLAN sekolah ini lebih tinggi daripada sekolah lain di wilayah itu, Bahkan ini merupakan tahun ketiga dimana hasil NAPLAN mereka lebih tinggi dari nilai rata-rata di tingkat Negara Bagian Victoria. Padahal ini merupakan sekolah bagi anak-anak yang kurang beruntung, banyak diantara mereka adalah anak dari pasangan pecandu narkoba, atau orang tuanya pengangguran dan petugas layanan sosial sering kali membantu keluarga di kawasan itu. Kepala Sekolah SD Broadmeadows, Keith McDougal mengaku dirinya banyak dihubungi sekolah swasta lain yang ingin mempelajari metode pengajaran di sekolahnya. "Jadi Kami memiliki prinsip standard disini yaitu kode pos daerah disini 3047 itu tidak menentukan nasib kamu,”kata McDougal. "Dimana kamu memulai bukan masalah – tapi dimana kamu berakhir itu yang menentukan,” Semua anak-anak di sekolah ini dan bahkan kalangan gurunya, memiliki target atau ‘goal’ pembelajaran yang harus mereka penuhi setiap hari. Selain itu sekolah ini juga memiliki staf pengajar yang ahli penyakit dan psikolog. Menurut McDougal, semua murid di sekolahnya memiliki surat perjanjian atau surat kontrak yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan murid dan orang tua mereka. Surat kontrak ini akan menggambarkan kebutuhan individual para pelajar. Dalam surat kontrak itu misalnya sejumlah pelajar akan memfokuskan perhatiannya pada prestasi akademisnya seperti memperbaiki tulisan tangan. Tapi tidak sedikit juga yang memilik target belajar yang lebih sederhana, seperti  tidur cukup di malam hari, makan dengan teratur atau memperbaiki pengelolaan emosinya. Sekolah ini mengklaim sistem ini dalam waktu singkat telah berhasil mengubah perilaku anak murid mereka secara signifikan. Pada tahun 2011, tercatat ada 96 anak terpaksa dipindahkan dari kelas dan 254 anak dikeluarkan dari taman bermain, kebanyakan karena perilaku agresif mereka terhadap guru dan pelajar lainnya. Namun berkat pendekatan kejiwaan dari masing-masing siswa kasus seperti ini jumlahnya terus menurun. Tahun ini hanya ada satu siswa saja yang terpaksa dikeluarkan dari kelas dan 36 murid dari taman bermain. McDougal mengembangkan program ini setelah melihat metode yang sama di AS dan Selandia Baru. Dia kemudian meminta nasehat dari Mimma Mason, seorang pakar ilmu syaraf yang bekerja pada divisi klinis dari perusahaan pendidikan Pearson. "Kamu tidak bisa berpikir ketika dalam tekanan, kamu juga tidak bisa belajar ketika dalam kecemasan dan ini merupakan salah satu prinsip utama dalam ilmu syaraf – jika Anda tidak merasa aman dan tenang maka itu akan mempengaruhi cara belajar Anda," kata Mason. Rutinitas di sekolah ini dimulai di klub sarapan untuk anak-anak yang jika tidak sarapan pasti baru akan makan menjelang makan siang. "Nutrisi merupakan bagian yang penting bagi sejumlah bagian otak – dan ilmu syaraf cukup jelas mengenai hal itu,” kata McDougal. Sebelum pelajaran di mulai di pagi hari di Sekolah Broadmeadows, anak-anak akan mengunjungi dinding emosi. Mereka akan menempelkan foto mereka disamping gambar dari macam-macam emosi yang mereka rasakan. Guru Fiona O'Reilly mengatakan papan emosi ini membantu guru untuk melacak jejak anak-anak yang butuh bantuan atau perhatian ekstra yang mungkin sedang memiliki masalah di rumah. "Jika kita melihat seseorang berpindah dari emosi senang atau positif ke emosi negative, maka kita akan menindaklanjutinya dengan pendekatan personal – satu per satu” katanya. Mereka kemudian pergi ke taman bermain untuk melakukan latihan yang didesain untuk memastikan tubuh dan otak mereka belajar secara teratur. Guru kemudian akan duduk di sofa sepanjang waktu makan siang, dan kemudian anak-anak dapat mendatangi mereka untuk berdiskusi jika ada hal yang membuat mereka marah atau kecewa. Murid seperti Brayden yang berusia 11 tahun diajari cara teknik untuk menenangkan diri dalam mengelola emosinya. "Salah satu teknik penenangan diri yang saya gunakan adalah mencuci wajah saya,” kata Brayden. "Ketika saya marah saya akan menjadi sangat panas dan kemudian saya mendinginkannya dengan membasuh wajah, dan saya menjadi lebih tenang,”Deb Hosking mengatakan perilaku Brayden telah berubah drastis dari awalnya merupakan anak yang secara teratur terlibat masalah. "Sekarang dia merasa nyaman dengan dirinya, dia senang berbicara dengan teman-teman dan tersenyum,” katanya. "Dia mau berkomunikasi dengan gurunya dan melakukan kontak mata. "Jika ada masalah dia akan tahu apa yang harus dilakukan terhadap dirinya sendiri untuk mengelola situasi ini,” 

BACA JUGA: Kedapatan Dukung ISIS, 10 Pelajar Diikutsertakan Program Deradikalisasi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Warga Hadiri Acara Kreasi Indonesia di Perth

Berita Terkait