Sebagian Wilayah Jawa Tengah Mulai Dilanda Kekeringan

Jumat, 23 Juni 2023 – 17:31 WIB
Ilustrasi: Sejumlah warga antre untuk mendapatkan jatah saat penyaluran air bersih di Desa Tamansari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (14/6/2023). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

jpnn.com, JAKARTA - Sebagian wilayah Jawa Tengah mulai dilanda kekeringan.

Beberapa kabupaten melaporkan krisis air bersih.

BACA JUGA: Warga Mataram Diminta Waspada Kekeringan di Musim Kemarau

"Kekeringan telah dirasakan oleh warga Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, di mana sebanyak 4.360 warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari melalui keterangan tertulis yang diterima, Jumat.

Dia mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten telah mendistribusikan air bersih menggunakan mobil tangki berkapasitas 30.000 liter sebagai upaya antisipasi dan penanganan.

BACA JUGA: Ibu Kota Sudah 13 Tahun Dilanda Kekeringan, Air Bersih Terpaksa Dijatah

Selain itu kekeringan juga melanda wilayah Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, dimana sebanyak 234 warga mengalami krisis air bersih.

"BPBD Kabupaten Magelang telah mengirim pasokan air bersih hingga 10.000 liter untuk menanggulanginya," ujar Abdul Muhari.

BACA JUGA: Disuruh Mengajar di Lapas, Ustaz MS Malah Terjerat Kasus

Dia menyebutkan kekeringan juga dirasakan oleh 1.460 warga Kelurahan Jabung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, di mana BPBD Kota Semarang telah mengirimkan air bersih hingga 10.000 liter untuk menanggulanginya.

Abdul Muhari menyebutkan kekeringan juga melanda Desa Pojok, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, dimana sebanyak 150 warga merasakan kelangkaan air bersih.

"BPBD Kabupaten Grobogan telah mendistribusikan air bersih hingga 10.000 liter untuk menanggulanginya," ujar dia.

Berdasarkan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah Jawa Tengah memiliki peluang curah hujan yang sangat rendah dengan prakiraan kurang dari 90 persen atau di bawah 50 mm hingga dasarian 3 Juli 2023 mendatang.

Sebelumnya BMKG juga menyatakan musim kemarau di tahun ini akan lebih panjang dari periode sebelumnya karena ada fenomena El Nino.

"Selain kekeringan, musim kemarau tahun ini dapat memicu terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla)," katanya.

Oleh karena itu sebagai upaya antisipasi dalam menghadapi potensi bencana kekeringan selama musim kemarau, dia mengimbau kepada masyarakat agar menghemat dan mengelola penggunaan air dengan baik.

Dia mengimbau agar warga melalukan perbaikan lingkungan dengan menanam pohon, membangun atau merehabilitasi jaringan irigasi, konservasi air, serta melakukan perlindungan kepada sumber air bersih yang tersedia. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologi Preman Mati di Tangan Sopir Truk, Seorang Pelaku Terbirit-birit


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler