Sebaiknya Ahok Mundur, Kalau Menang Jadi Gubernur Lagi

Selasa, 21 Februari 2017 – 15:47 WIB
Basuki Tjahja Purnama. Foto dok JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Basuki T Purnama disarankan mengundurkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta, karena telah menyandang status terdakwa dugaan penistaan agama.

"Baiknya Ahok mengambil sikap politik yang bisa membuat publik angkat topi. Toh nggak bakal merugikan Ahok. Kalau nanti Ahok terpilih lagi, saya kira ujung ceritanya bisa lain," kata pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago saat kepada JPNN.com terkait status Ahok, Selasa (21/2).

BACA JUGA: Siapa Pun yang Melawan Ahok Jadi Musuh Negara

Dengan mengundurkan diri, sambung direktur eksekutif Voxpol Center ini, justru Ahok berhasil melawan kehendak dan keinginannya sendiri.

Ketika dia menyatakan mengundurkan diri karena statusnya, masyarakat akan menjadi simpati karena langsung menyentuh intusi publik dan pesannya cukup sampai.

BACA JUGA: FUI: Jangan Sampai Negara Ini Negara Terdakwa

"Kalau tetap ngotot. Maka ada kesan Ahok arogan dan tak mau tunduk pada otoritas dan alokatif konstitusi, semua harus tunduk pada regulasi hukum nasional," ujar dia.

Apalagi sikap Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang tetap ngotot menunggu putusan Jaksa, dinilanya merugikan citra Ahok dan bisa membuat publik tidak empati. Apalagi ketika jaksa menuntut tak sesuai harapan publik.

BACA JUGA: Massa 212 Mulai Bergegas Balik Kanan

"Sekarang mundur dulu tanpa harus menunggu tuntutan hukum jaksa, karena bisa kelamaan dan publik menjadi geram. Ini jelas bisa memecah belah keamanan dan NKRI dan menciptakan kondisi politik tidak teratur dan bisa pada sikap huru-hara politik yang tak tekendali," tutur Pangi.

Kalau dia mundur secara elegan, tunduk pada kehendak hukum, maka elektibilitas Ahok menurutnya bisa merajai dan kinclong lagi. Dibanding tetap kukuh mempertahankan jabatan sebagai gubernur.

Bila tetap bertahan menjelang Pilkada DKI putaran kedua, kesan yang terbangun di benak publik sederhana, Ahok berpotensi dan punya celah mengunakan atau terjadi penyalahgunaan fasilitas negara.

"Berbeda lagunya kalau dia mundur dan tak mau berpolemik mempertahankan jabatannya di saat menyandang title terdakwa. Ketika Ahok menang, maka menang dengan base fair play yang elegan. Sebab, proses rangkaian dari awal sampai akhir pilkada berjalan dengan semangat integritas dan bermartabat," pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Ulama Dikriminalisasi karena Anti-Ahok


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler