jpnn.com - JAKARTA - Kubu pasangan calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla merasa difitnah dengan beredarnya foto yang menunjukkan Trimedya Panjaitan, salah satu anggota tim advokasi pasangan capres bernomor urut 2 itu dengan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) Komjen Budi Gunawan.
Penyebar foto itu adalah FX Arief Poyuono, Ketua Serikat Pekerja BUMN Bersatu yang juga politikus Gerindra, yang lantas mengaitkannya dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa ada petinggi Polri yang mendukung salah satu capres.
BACA JUGA: Anggap Surat DKP Palsu, Gerindra Tak Mau Prabowo Terganggu
Terang saja kubu Jokowi-JK menepis tudingan Arief itu. Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto menyebut tuduhan Arief bahwa ada pertemuan politis antara Trimedya dengan BG merupakan hal berlebihan. “Saudara Arief harus paham bahwa pertemuan itu terjadi di tempat terbuka, di suatu restoran yang memang dikenal padat pengunjung,” kata Hasto kepada wartawan, Senin (9/6) dini hari.
Hasto menegaskan, pertemuan Trimedya dengan petinggi Polti itu bukanlah hal istimewa karena dilakukan di ruang publik. Bahkan, kata Hasto, baik Trimedya maupun petinggi Polri itu juga tahu ada Arief sedang berada di restoran yang sama.
BACA JUGA: Pramono: Panglima TNI dan Kapolri Harus Ikut Bertanggung Jawab
“Keduanya (Trimedya dan BG, red) tahu ada Saudara Arief di rertoran yang sama. Saudara Arief memang mudah dikenali dari bentuk tubuhnya yang tambun dan berbagai manuvernya sebagai Ketua FSP BUMN Bersatu,” ucap Hasto.
Wakil Sekjen PDI Perjuangan itu menambahkan, andaikan pertemuan Trimedya dengan BG bermaksud politis dan rahasia, tentu tidak akan digelar di tempat terbuka. Karenanya Hasto menganggap tudingan Arief tak berdasar.
BACA JUGA: Mabes: Kalemdikpol Tak Sengaja Bertemu Timses Jokowi
“Bahkan nampak sekali sikap paranoid Arief yang seolah dengan memfoto pertemuan di ruang publik itu dapat dijadikan senjata utk menyerang Tim Jokowi-JK. Pertemuan itu kebetulan, tidak dirancang khusus dan di ruang terbuka. Lebih cerdas sedikit lah kalau mau menyerang,” ucap Hasto.
Lebih dari itu, Hasto curiga manuver Arief itu sebagai upaya menyenangkan Prabowo Subianto dengan mengalihkan kasus bintara pembina desa (babinsa) dari Koramil Gambir. Selain itu, kata Hasto, langlah Arief itu juga untuk menghibur Prabowo karena sejumlah kader Gerindra justru menyeberang ke kubu Jokowi-JK.
“Jokowi memang bersikap yang terlalu baik menerima berbagai serangan termasuk fitnah. Tapi janganlah itu dijadikan sebagai kesempatan untuk terus-menerus menyerang Jokowi,” ucap Hasto.
Sebelumnya Arief melalui pesan berantai melalui BlackBerry Messenger menyebut pertemuan Trimedya dengan Budi Gunawan berlangsung di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6) malam sekitar pukul 22.00. Arief lantas mengabadikan pertemuan itu dengan kamera di ponsel.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Jangan Buru-buru Nyatakan Pemilu Satu Putaran
Redaktur : Tim Redaksi