Sebarkan Virus Demam SEA Games

Sabtu, 09 Juli 2011 – 08:24 WIB
Rahmat Gobel. Foto: Adrianto/Indopos

JAKARTA - Siapkah Kota Jakarta melaksanakan pesta olahraga dua tahunan SEA Games XXVI, 11-22 November mendatang" Sudah tersebarkah virus demam SEA Games itu ke dalam tubuh atau pikiran masyarakat ibukota?

Perhelatan kali ini, adalah kesempatan keempat bagi Jakarta menjamu delegasi kompetitor SEA GamesSebelumnya terjadi pada tahun 1979, 1987 dan 1997

BACA JUGA: Lagi-Lagi, Ujungnya Menunggu Mister Presiden

Dan dari 44 cabang olahraga yang akan dipertandingkan, Jakarta mendapat jatah 21 cabang atau nomor


Pencak silat, paragliding, judo, mountain bike, BMX, equestrian (berkuda), layar, panahan dan vovinam, akan tetap digelar di ibukota

BACA JUGA: Lobi Pejabat Kalahkan Kepentingan Nasional

Begitu juga dengan bulutangkis, bola basket, renang marathon, futsal, taekwondo, anggar, kempo, wushu, karate, sepakbola, balap sepeda dan dayung.

Nah, empat bulan sebelum api SEA Games berkobar dalam acara opening ceremony di Stadion Jakabaring, Palembang nanti, Jakarta sepertinya masih santai-santai saja
Belum terlihat semarak pesta itu akan berlangsung di ibukota

BACA JUGA: Dua Tahun Rekomendasi Bea Masuk Anti Dumping Macet

Ironisya, sejumlah venue yang sudah didaulat menjadi lokasi pertandingan juga belum rampung

Tengok saja fakta yang ada di Pantai Bende, Ancol, venue nomor sepeda BMX itu masih jauh dari kata rampungAlhasil PB Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) pun pantas mengeluhkan, kapan selesai" Kapan mau test event" Kapan atlet Indonesia bisa jajal lapangan duluan" ”Venue bermasalah (belum selesai) itu sebenarnya biasaSejauh ini masih bisa kami anggap semua masih dalam schedule dan tinggal meminimalisir masalah yang ada,” kata Ketua Indonesia South East Asian Games Organizing Committee (Inasoc), Rahmat Gobel, saat menjadi pembicara di Focus Discussion Group (FGD) INDOPOS, di Gedung Graha Pena INDOPOS, Kebayoran Lama, kemarin (7/7).

Pengendali perusahaan Panasonic Gobel Indonesia itu menyesalkan adanya memori masyarakat bahwa ketika mendengar kata SEA Games, langsung terbayang kasus dugaan korupsi Wisma Atlet SEA Games yang melibatkan pejabat di Kemenpora.”Musibah itu kemudian terlalu dipolitisir sehingga proses dan dinamika persiapan SEA Games yang sedang berjalan itu kalah posisi di pemberitaan,” tandasnya.

Idealnya, lanjut Rahmat, kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games harus dijabarkan dengan tiga kesuksesanYaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, dan sukses ekonomiSebagai tuan rumah event besar, baik Jakarta maupun Palembang tentunya harus optimal dalam penyelenggaraanDari kesiapan venue, keamanan, kenyamanan seluruh peserta, dan tentunya masyarakatnya sendiri.

”Tiongkok sudah membuktikan bahwa olahraga bisa membantu menaikkan perekonomian negaraSaya kira Indonesia juga bisa karena negara ini pernah sukses menggelar SEA Games 1997,” urai Rahmat.

Soal prestasi, setiap warga negara Indonesia tentunya sudah super rindu Merah Putih finish di peringkat pertama, menyabet predikat juara umum SEA GamesSuatu hal yang terakhir kali digapai pada tahun 1997, alias 14 tahun yang lalu.

”Dengan SEA Games, kita harus sukses juga menggeliatkan perekonomian rakyatDan di Inasoc, tiga target sukses itu kami tambah dengan adanya optimisme dan sportivitasPenjabarannya berujung adanya investasi masuk, dan meninggalkan pencitraan yang baik di mata internasional,” tutur Rahmat.

Sejauh mana program Inasoc berjalan" Pengusaha kelahiran Jakarta 3 September 1962 ini mengungkap di dalam timnya tertanam optimisme untuk membisakan yang tidak bisa dan mengadakan yang tidak ada.

”Soal dana, kami tidak bisa mengandalkan APBNSolusinya, ya sponsor! Memang disitu (sponsor) dinamikanya pasti adaKadang kami buka ini dan tutup yang lain, ternyata hasil tidak sesuai yang diharapkanMemang prosesnya harus ada,” kata Rahmat.

Namun di tengah proses dan dinamika permasalahan yang ada tersebut, Rahmat selalu berkeyakinan bahwa di Inasoc semua harus bersatu’’Harus disiplin, dan jangan diam saja jika ada masalah,” tandasnya.

Lalu bagaimana Inasoc menyikapi sosialisasi atau promosi SEA Games, khususnya di Jakarta, yang dinilai banyak pihak masih sangat minim

”Belum saatnya sajaDi Jakarta beda dengan PalembangSekarang ini Kota Jakarta masih kebanyakan eventAda kejuaraan dunia karate, bulutangkis Indonesia Open, tinju dan HUT Kota Jakarta juga masih hangatJadi buat apa terlalu memaksakan promosi SEA Games dengan pemasangan spanduk atau baliho banyak-banyak kalau akhirnya harus mengalah (dicopot) dulu dengan event-event lain,” kilah Rahmat.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua KONI Pusat sekaligus Ketua PB Forki, Hendardji Soepandji menilai, konsep tercapainya kesuksesan di dalam SEA Games harus bertolak dari sebuah kesamaan semangat.

”SEA Games adalah event olahraga dan itu berarti harus didasari dengan spiritSpirit untuk excellent, friendship dan respectTiga kunci itu dilaksanakan, semua lancar,” ujar mantan Danpuspom TNI 2006-2007 ini.

Merangkai tiga kunci tersebut, diakui Hendardji, bukan hal yang gampang”Kesempurnaan prestasi juga tetap membutuhkan lobi-lobiDengan sistem perwasitan misalnyaMeski tetap menjunjung tinggi nilai sportivitas, tetap saja dunia perwasitan untuk SEA Games harus di lobi-lobi duluJangan sampai, malah kita dikerjai di negeri sendiri.

Soal panitia pelaksana pertandingan masing-masing cabang olahraga juga disorot HendardjiMenurutnya, saat ini sudah sepantasnya setiap cabang sudah terbentuk kepanitiaan yang terstruktur dan komplit

”Setahu saya, banyak cabang yang sekarang baru embrio kepanitiaannya saja terbentukIni penting untuk semua antisipasi demi kesempurnaan pelaksanaan dan menjaga citra sebagai tuan rumah,” ujarnya.

Mengenai kesiapan teknis para atlet yang dipercaya menjadi wakil Merah Putih nanti, Hendardji juga berharap semua cabang sudah bisa menemukan kerangka tim inti, atau memfokuskan persiapan kepada kuota 100 persen atlet yang akan didaftarkan.

”Mereka (atlet) tentunya juga yang sudah menemukan peak performa di bulan November, teruji dalam try out dan try in, pokoknya benar-benar yang terbaik dari yang terbaikSemua pasti berharap kesuksesan Indonesia di semua sisi pelaksanaan SEA GamesMaka spirit itu harus kita bentuk dan jaga dari sekarang,” jelasnya

Hal ini langsung mendapat tanggapan positif dari Wahyudi Hidayat, manajer timnas balap sepeda IndonesiaSetelah masuk tahap pra kompetisi, timnas pun mengaku siap mempersembahkan kuota medali yang lebih baik ketimbang hasil SEA Games 2009/Laos.

”Sebetulnya banyak rintangan yang dihadapiVenue BMX belum siapVelodrome juga samaNomor road race di Purwakarta, Bandung dan Subang juga masih banyak dipenuhi lubangIni harus segera dibenahi supaya atlet bisa meraih hasil maksimal di SEA Games nanti,” ujar Wahyudi.

Sekedar gambaran, di SEA Games 2009/Laos, tim balap sepeda Indonesia mampu menggaet 3 emas 1 perak 1 perungguRaihan ini, hanya terpaut sedikit dari Thailand yang menggondol 3 emas, 5 perak dan 2 perunggu.

Di sisi lain, panitia lokal DKI Jakarta rupanya masih dihadapkan pada berbagai kendalaKendala dana, masih jadi rintangan terbesarPasalnya, pemerintah ternyata hanya bisa mengalokasikan Rp 999,3 miliarSementara anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan SEA Games Palembang dan Jakarta diprediksi akan menghabiskan dana sebesar Rp 1,1 triliun.

”Sebagian besar even di DKI Jakarta menggunakan dana APBNJadi sekarang kami masih banyak menunggu,” tutur Kusnan Ismukanto, Wakil Ketua Umum KONIDA DKI Jakarta.

Meski begitu, mantan Komandan Pelatnas Asian Games 2006 itu mengaku masih optimistis bahwa DKI Jakarta masih bisa menjadi tuan rumah yang baikDalihnya, venue-venue pertandingan di Jakarta sudah sesuai dengan standar internasionalYang harus diperhitungkan tinggal masalah pengaturan lalu-lintas.

”Kami sudah melakukan simulasi soal iniPenginapan atlet akan ditempatkan dekat dengan pintu tolDan perjalanannya akan dikawal voorijderJadi, dari tempat penginapan ke lokasi pertandingan, tak akan melebihi 30 menit,” paparnya(ags/md)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rawan, Sweeping Produk Tak Ber-SNI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler