jpnn.com - AIR JOMAN - Sebelum beraksi, kawanan perampok bersenjata clurit yang dipimpin Misran (49), menghadiri hajatan warga di Desa Banjar, Kecamatan Silau Laut, tempat kelompok Keyboard Ratu Langi manggung. Bahkan, Misran cs masih sempat menikmati aksi-aksi panas sang biduan cantik.
Hal itu diungkapkan Misran, di sela-sela pemeriksaan di Mapolres Asahan, Kamis (18/6). Misran, adalah satu dari enam pelaku perampokan yang berhasil diringkus Personel Sat Reskrim Polsek Air Joman di bawah kendali Kapolsek AKP W Siregar.
BACA JUGA: Sadis! Pelajar Tusuk Teman Main, Lantas Menjerat Lehernya
“Kami semua berjumlah enam orang. Lima lagi kawanku belum ditangkap. Mereka adalah Koko, Kiki, Joni, Jon, dan Dedi," ungkap Misran, warga Desa Sei Dua, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan.
Ketika disinggung bagaimana mereka melakukan perampokan, Misran yang mengenakan penutup wajah menceritakan, begitu ada orderan mereka mencari sasaran. Dan, sasaran mengarah ke keyboard Ratu Langi. "Kami pun mencari info di mana mereka manggung,” katanya.
BACA JUGA: Dor! Dor! Komplotan Perampok Bergaya Koboi Dibekuk
Setelah dapat informasi Ratu Langi manggung di Desa Banjar, Kecamatan Silau Laut, Sabtu (13/6) lalu, mereka berenam naik tiga unit sepedamotor menuju lokasi. Tiba di lokasi hajatan, mereka pun sempat menyaksikan aksi-aksi panas yang dipertontonkan para biduannya.
Hampir dua jam juga mereka di lokasi pesta dan melihat penampilan seronok para biduan cantik itu. "Ya asyik juga lihat yang gituan," ujar Misran sambil tersenyum.
BACA JUGA: Dibegal saat Ngabuburit, Kakak Adik Menangis
Tapi sekitar setengah jam sebelum bubaran, mereka pun beranjak ke lokasi yang sudah ditentukan, persisnya di jalan lintas Air Joman-Silau Laut atau tepatnya di Simpang Gadis, Desa Punggulan, Kecamatan Air Joman, sekitar 5 Km dari lokasi manggung keyboard panas tersebut.
Koko dan Kiki yang sudah mempersiapkan clurit pun bersiap-siap. Begitu mobil pick up yang mengangkut alat-alat keyboard melintas, langsung dihadang dengan pura-pura bertanya.
"Berhenti bang, mau bertanya kapan lagi main," ucap Misran, menirukan ucapan salah seorang rekannya saat itu.
Belum lagi sempat menjawab, Koko dan Kiki langsung menodongkan cluritnya dan tiga orang yang berada di mobil pick up pun tampak pasrah. Kemudian Dedi dan Joni langsung mengambil kotak berisikan organ jenis KN 2600. Sementara ketiga pria yang berada di mobil itu diikat menggunakan tali rapia agar tidak melakukan pengejaran. Lalu, mereka pergi.
Masih kata pria yang lima tahun lalu pernah dipenjara gara-gara membongkar rumah itu, mereka pergi dan membawa organ itu ke rumah Suihim alias Ahim, rekan mereka di Kota Tanjungbalai. "Organ itu kami titip di rumah Suihim dengan maksud untuk dicarikan pembeli,” kata Misran.
Kemudian keesokan harinya Minggu (14/6) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, mereka dapat orderan. Ternyata orang yang mengaku mau membeli organ KN 2600 tersebut polisi yang melakukan penyamaran.
Pernyataan Misran itu dibenarkan Kapolsek Air Joman AKP W Siregar. "Berdasarkan keterangan saksi-saksi, kami pun akhirnya mendapat titik terang dan mengirim anggota untuk melakukan penyamaran dengan pura-pura mau membeli organ itu. Sayang lima orang pelaku belum berhasil ditangkap, sedangkan Misran dan Suihim tidak bisa berkutik saat diamankan anggota kami," terangnya. (sus/dro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Digerebek, Kabur Hanya Kenakan Celana Dalam
Redaktur : Tim Redaksi