Sebelum Bunuh Diri Bambang Tulis Surat yang Isinya Menyayat Hati

Senin, 25 Februari 2019 – 17:56 WIB
Tali untuk gantung diri. Ilustrasi: DH Illustration

jpnn.com, SURABAYA - Hendrik Bambang Suwito (36) penghuni tunggal, ditemukan meninggal dunia di garasi rumah. Tubuhnya terbujur kaku dengan leher terikat tali tampar plastik biru.

Warga sekitar dan petugas gabungan dari Polsek Tambaksari, Tim Inafis Polrestabes Surabaya, satpol PP, dan linmas berdatangan ke TKP.

BACA JUGA: Heboh, Pengunjung Terjun Bebas dari Gedung Transmart Bandar Lampung

Preysilia Angel, kakak kandung korban, yang pertama berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Dia tidak tinggal serumah dengan Hendrik.

Mendengar keriuhan di rumah Hendrik, tetangga sekitar berlarian ke lokasi. Tidak terkecuali Yuni, warga Jalan Lebo Agung Pandansari. Meski berbeda nama gang, posisi rumahnya hanya berjarak 60 meter dari rumah almarhum.

BACA JUGA: Berita Duka, Muhammad Aditia Meninggal Dunia

''Saya sama tetangga, Suminah, 50, lari ke lokasi. Ini kok ramai-ramai kenapa. Nggak tahunya di rumah Pak Bambang banyak orang bergerombol,'' katanya.

Dia sempat masuk ke garasi dan melihat korban di lantai. Kondisi tali tampar pun sudah putus. Preysilia, lanjut Yuni, begitu terpukul atas meninggalnya Bambang.

BACA JUGA: Berita Duka, Mahani Meninggal Dunia

Yang ditempati Bambang merupakan rumah kontrakan. Sebelumnya, dia tinggal bersama ayahnya. Namun, lebih dari setahun ayahnya meninggal dunia.

Ketua RT 02, RW 02, Wahyuli Kurniawan mengatakan, dalam kesehariannya, Bambang memang dikenal begitu santun. Meski jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

''Saya waktu itu tidak ada di rumah. Istri saya yang ke sana. Saya suruh pastikan kalau itu Pak Bambang. Ternyata benar adanya,'' katanya.

Kanitreskrim Polsek Tambaksari Iptu Didik Ariawan mengatakan, korban ditengarai bunuh diri akibat depresi.

Apalagi, di sekitar TKP ditemukan sepucuk surat dan tas hitam. Surat itu bernada putus asa yang ditulis langsung oleh Bambang.

Salah satu kutipannya, tujuan hidupku sudah tidak ada. Aku minta maaf kalau harus pergi dengan cara seperti ini. Permintaan terakhirnya, korban tidak ingin dikubur, tetapi dilarung.

''Ya kurang lebih seperti itu. Dia kami duga depresi sejak ditinggal mati ayahnya,'' paparnya. (dan/c15/dio/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngaku Ingin Bunuh Diri, Pelajar SMK Nekat Hubungi Call Center Amerika Serikat


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler