Pembunuhan Sekeluarga di Mabar

Sebelum Dihabisi, Naya Sempat Cerita Ingin ke Surga

Selasa, 11 April 2017 – 17:24 WIB
Rekan-rekan almarhumah Naya saat berada di rumah duka. Mereka berharap polisi segera menangkap pelaku pembunuhan Naya dan keluarganya, Senin (10/4). Foto: sumutpos/jpg

jpnn.com, MEDAN - Tewasnya sekeluarga secara tragis yang menimpa keluarga Iriyanto bersama istri dan dua anak serta mertuanya menggemparkan seluruh masyarakat Medan, Sumatera Utara.

Ratusan masyarakat datang ingin melihat prosesi pemakaman Irianto, 40, istrinya, Yani, 35, dan kedua anaknya, Naya, 14, dan Gilang Raksono, 10, serta mertuanya, Marni, 60.

BACA JUGA: Polisi Terpaksa Pindahkan Kinara ke RS Bhayangkara

Tampak, sejumlah siswa dan guru dari SMP Amal Bakti tempat korban Naya, 14, bersekolah turut hadir di rumah duka.

Suasana iringan isak tangis pun terpancar dari para siswa dan guru menyaksikan proses pemakaman. Ternyata, sebelum pembunuhan tragis itu terjadi sudah ada tanda buruk dari ucapan Naya kepada teman sekolahnya.

BACA JUGA: Ratusan Warga Medan Antar Jenazah ke Liang Lahat

Beberapa hari sebelum peristiwa mengenaskan itu terjadi, Naya bersama teman-temannya bercerita untuk pergi ke lokasi refresing, tapi dari ucapan Naya ada yang aneh.

Anak sulung dari tiga bersaudara ini mengaku ingin pergi ke surga.

BACA JUGA: Pembunuh Satu Keluarga Sedang Dikejar, Siapa Dia?

"Kemarin kami ada cerita ramai-ramai, kalau libur mau pergi liburan, tapi si Naya bilang mau pergi ke surga aja, kami tak menyangka rupanya itu tanda aneh yang diucapkannya," ungkap Nurul teman sekolah Naya dengan isak tangis seperti dilansir Sumut Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Nurul mengaku, Naya adalah teman yang baik dan tidak sombong, bahkan, Naya selama ini tidak pernah mengaku masalah keluarganya.

"Sama saya baik sekali si Naya, karena dia sahabat saya, makanya saya terkejut kenapa dia yang baik bisa dibunuh," kata Nurul dengan tangisan.

Begitu juga dengan teman sebangku Naya, Fitria merasa kehilangan sosok teman sebangku yang selalu ceria dan baik.

"Dia itu baik, kalau kami keluar main-main di sekolah selalu sama, dia tak pernah kasar sama teman, pokoknya dia baik," ungkap Fitria tak kuasa mengenang korban.

Sementara itu, wali kelas Naya, Nurmaida membenarkan selama ini Naya berprilaku baik dan rajin masuk sekolah.

"Selama saya jadi wali kelasnya, si Naya ini banyak diamnya di kelas, tidak pernah bertingkah aneh kalau belajar," kenang Nurmaida di rumah duka.(fac)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa Salahnya sampai Anaknya Ikut Dibunuh...


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler