jpnn.com, BOGOR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat, menemukan jasad bocah enam tahun, warga Kampung Bojong, RT 01/08, Kelurahan Pamoyanan, di aliran Sungai Cisadane.
Ilham Maulana ditemukan tewas sekitar 200 meter dari titik lokasi diduga hilangnya korban.
BACA JUGA: Mantan Pacar Mendadak Datang ke Rumah Mbak S, Langsung Memeloroti Celana Dalam
“Korban ditemukan tersangkut di bebatuan di aliran Sungai Cisadane pada pukul 12.25 WIB selepas Salat Jumat,” ungkap Komandan Regu (Danru) BPBD Kota Bogor Maruli Sinambela, Jumat (19/11).
Dia mengatakan dalam proses pencarian anak dari pasangan Sulaeman dan Sari itu, BPBD mengerahkan 100 lebih personel gabungan.
BACA JUGA: Masyarakat Curiga Kontrakan RD Kerap Didatangi Orang-Orang, Oalah
Pencarian dilakukan sejak pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
“Kemungkinan besar korban terjatuh saat berada di tepi sungai dan terseret arus sejauh 200 meter,” katanya.
Korban sebelumnya dikabarkan hilang secara misterius, saat bermain di area kuburan di Kampung Bojong, RT 01/08, Kelurahan Pamoyanan pada Kamis (18/11).
Ketua RT 01 Kampung Bojong, Kelurahan Pamoyanan Dedi Junaedi mengatakan kejadian ini bermula saat Ilham diketahui tengah bermain di lapangan di dalam area makam sekitar pukul 17:30 WIB.
Kemudian, sang kakak datang dan sempat mengajak Ilham untuk pulan.
Namun, Ilham menolak ajakan kakaknya itu dan malah memilih mengambil ikan yang berada di kolam dekat makam.
Sementara, sang kakak pergi kembali ke rumah.
Setelah ditunggu beberapa saat, Ilham tak juga pulang ke rumah. Sekitar 18:30 WIB, sang ibu dan kakaknya memutuskan untuk mencari keberadaan Ilham.
Namun, hingga malam keberadaan Ilham tak diketahui. Pencarian ke setiap rumah tetangga hingga pinggiran Sungai Cisadane tak membuahkan hasil yang berarti.
Hingga akhirnya, petugas gabungan menemukan Ilham di aliran Sungai Cisadane.
Camat Bogor Selatan Kota Bogor Hidayatullah mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan mengawasi putra putrinya saat bermain.
“Saya minta kepada masyarakat agar senantiasa mengawasi anak-anaknya. Karena wilayah ini dilintasi aliran sungai. Kalau anak-anak sore belum pulang, tolong disusul dan dicari demi menghindari kejadian seperti ini terulang kembali,” pesannya.
Dia juga meminta kepada pengurus dan pemerintah wilayah untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari kejadian ini. Semoga almarhum diterima di sisi-Nya. Untuk keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Hidayatullah. (ded/radarbogor)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti