Sebelum Masuk Sekolah 12 Mei, Siswa Diminta Swab PCR

Selasa, 10 Mei 2022 – 22:05 WIB
Sebelum Masuk Sekolah 12 Mei, Siswa Diminta Swab PCR. Ilustrasi anak sekolah. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) meminta orang tua dan siswa tidak menambah durasi liburan mengunjungi tempat wisata. 

Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim menyarankan, waktu tambahan liburan siswa sebaiknya dimanfaatkan untuk istirahat di rumah, apalagi akhir Mei dan awal Juni sudah kenaikan kelas, ada ujian akhir semester. 

BACA JUGA: 7 Siswa SMA di Kepri tak Lulus Ujian Nasional, Begini Penjelasan Kadis Pendidikan

Selain itu, Kelas XII SMA/SMK/Madrasah Aliyah akan menghadapi ujian tulis berbasis komputer seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (UTBK SBMPTN) dan ujian mandiri masuk PTN.

"Jadi, daripada menambah waktu berwisata, lebih baik anak-anak fokus belajar dengan tekun, menyiapkan rangkaian ujian tersebut agar hasilnya maksimal," terang Santriwati di Jakarta, Selasa (10/5).

BACA JUGA: Hepatitis Akut Misterius, Kemenkes Belum Beri Rekomendasi Penundaan PTM

P2G juga mendorong sebelum masuk mulai PTM Kamis (12/5), siswa melakukan tes swab PCR. Ini sebagai langkah deteksi dan mengantisipasi penyebaran Covid-19 pascaliburan.

"Dinas Pendidikan dan sekolah tiap daerah sebaiknya memfasilitasi swab PCR bagi siswa, bisa dilakukan acak sehingga saat PTM benar-benar kondisi sehat dan fit," tambah Satriwan.

BACA JUGA: Ingat! Orang Tua, Siswa & Guru Berperan Penting dalam Rapor Pendidikan

Perihal munculnya kasus hepatitis misterius yang menyerang anak, menurut Satriwan ini patut menjadi perhatian serius Kemendikbudristek, Kemenag, Kemenkes, Pemda, dan sekolah. P2G cukup khawatir ini kemudian berubah menjadi pandemi terhadap anak.

Satriwan mendesak Kemendikbudristek dan Pemda membuat surat edaran sebagai pengingat, agar sekolah-sekolah meningkatkan disiplin protokol kesehatan, mencegah Covid-19 yang masih pandemi termasuk mencegah penularan hepatitis terhadap anak.

Pencegahan kasus hepatitis misterius anak ini hendaknya menjadi perhatian lebih, khususnya bagi anak usia Play Group (Day Care), PAUD/TK, dan SD/MI. 

"Harus menjadi kesadaran kolektif, khususnya bagi guru, siswa, dan orang tua,' pungkas Satriwan. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Surat Edaran Wajibkan Siswa Kenakan Baju Muslim, Disdik DKI Merespons, Simak


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler