jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Nasional Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan, rapor pendidikan merupakan cara pemerintah untuk mendorong pergeseran paradigma dalam evaluasi belajar ke arah kualitas proses dan hasil belajar.
Data utama dalam rapor pendidikan adalah hasil belajar yang berfokus pada kompetensi literasi, numerasi, serta karakter peserta didik.
BACA JUGA: Mas Nadiem Sebut Rapor Pendidikan Untungkan Kepsek & Pemda
“Yang diperlukan semua peserta didik adalah kemampuan dalam memahami bacaan, penyelesaian masalah untuk matematika sederhana, dan karakter yang ada di dalam profil pelajar Pancasila,” terang Anindito, Jumat (15/4).
Selanjutnya, disampaikan Anindito, kompenen lainnya yang diukur dalam rapor pendidikan adalah iklim pembelajaran di sekolah, dimensi keamanan, dan dimensi kebinekaan.
BACA JUGA: Nadiem Makarim: Hasil Asesmen Nasional Tergambar dalam Rapor Pendidikan
Jadi, apakah peserta didik merasa bahwa gurunya peduli dan memperhatikan proses pembelajaran mereka.
Apakah peserta didik merasa aman di sekolah, merasa diterima walaupun identitas budayanya bervariasi, itu kata Anindito menjadi hal penting,
BACA JUGA: Sekolah-Pemda Akan Mendapatkan Rapor Pendidikan Asesmen Nasional
Selain itu, ada banyak kelompok indikator lainnya yang tidak kalah penting dalam pembelajaran seperti terkait aktivitas belajar, pengelolaan sekolah, dan kompetensi guru.
"Rapor pendidikan ini adalah data yang sangat kaya. Kepala sekolah dan kepala dinas betul-betul bisa mendapatkan potret yang sangat komprehensif tentang kondisi pendidikan di sekolah atau daerahnya,” tutur Anindito.
Lebih lanjut dikatakan, rapor pendidikan adalah instrumen utama dalam menggalang visi dan tujuan transformasi pendidikan, yaitu menyediakan pengalaman belajar yang bermakna dan relevan bagi semua anak Indonesia.
Anindito juga mengajak orang tua peserta didik agar berdialog dengan kepala sekolah dan guru di sekolah anaknya terkait pola pendidikan yang akan dilakukan berdasarkan hasil rapor pendidikan.
"Orang tua bisa mengajak dialog kepala sekolah dan guru, apa yang ditemukan dari rapor pendidikan. Apa yang perlu diperbaiki dalam pola pendidikan di sekolah," terangnya
Kemudian, bagaimana cara orang tua dalam membantu guru dan sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah Anindito. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad