Sebelum Tewas Dibunuh dan Dibakar, Penjahat Sadis Ini Minta Diajari Ngaji

Senin, 23 Februari 2015 – 11:12 WIB
Jenazah Rudi saat akan dievakuasi pada Sabtu (21/2). Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - PEKANBARU - Ada kisah haru di balik tewasnya Rudi Adi (30) dengan kondisi terbakar yang menghebohkan masyarakat Pekanbaru, Sabtu (21/2) lalu). Di balik semua cacatan kriminal yang dimilikinya, ternyata sosok Rudi yang di lingkungan tempat tinggalnya dikenal dengan sebutan Lelek, memiliki sisi lain.

Yakni tiga hari sebelum ia ditemukan warga dalam kondisi mengenaskan, Rudi sempat meminta kepada tetangganya untuk diajarkan mengaji dan menjalankan puasa.

BACA JUGA: Jualan Sabu, Kuli Bangunan Ditangkap di Depan Sang Istri

“Pas saya lagi masak, tiba-tiba dia datang dan mengatakan untuk diajarkan mengaji dan berpuasa. Katanya dia bosan juga selalu hidup dengan catatan kejahatan, memang sih di lingkungan sekitar sini dia terkenal sebagai pelaku kejahatan yang sudah keluar masuk penjara,” ujar Usna, warga yang tinggal tepat di belakang tapak rumah Rudi yang kini telah kosong dan dijual dilansir Riau Pos (Grup JPNN.com), Senin (23/2).

Istri ketua RT mengaku, saat itu tidak memiliki firasat apa-apa bahwa tetangganya itu akan meregang nyawa dengan cara tidak wajar. Ketika itu, ia hanya menyarankan Rudi untuk belajar ke masjid yang juga tidak jauh dari lokasi rumahnya. (baca juga: Mayat Laki-laki Muda Ditemukan Hangus Terbakar).

BACA JUGA: Gerebek Narkoba Malah Dapat Senpi

Saat ditanyakan tentang asal muasal nama Lelek, Usna mengatakan bahwa nama itu disematkan warga lantaran dari segi fisiknya Rudi mirip dengan orang dari Pulau Jawa.

“Selain minta diajarkan mengaji, Lelek juga sempat saya lihat bekerja sebagai tukang parkir. Pekerjaan itu dipilihnya karena ia sudah bosan dengan berbuat jahat dan ingin tobat. Bahkan uang hasil parkirnya itu hanya dia gunakan untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Sudah sekitar lima bulan yang lalu rumah yang dihuni Lelek dijual oleh keluarganya, namun dia masih sering main ke lingkungan sini,” jelasnya.

BACA JUGA: Pusing Bayar Angsuran Rumah, Judi dan Maling Motor

Selain Usna, Soni, tetangga lain Lelek juga mempunyai cerita tersendiri tentang keseharian pria 30 tahun tersebut. Menurut penuturannya, sejak kecil Rudi sudah tidak mendapatkan perhatian dari orangtuanya dan terkesan dikucilkan dari keluarga. Selain itu, semenjak beranjak dewasa, Rudi juga sempat tergabung dalam komunitas anak punk dan hidup dijalanan.

“Rudi ini orangnya pendiam, namun terkenal sadis dan disegani di sekitar lingkungan sini. Begitu mendapat kabar bahwa ada orang Gang Hidayah yang ditemukan tewas, saya langsung berfirasat bahwa dia adalah Lelek. Setelah saya telusuri memang benar, setelah dapat kabar itu saya langsung menghubungi pamannya,” jelas Soni.

Namun, setelah menghubungi keluarganya, bukannya mendapat jawaban yang mengenakkan, malahan saat itu keluarga menolak untuk mengambil jenazah Rudi dengan alasan dia sudah diusir dari keluarga dan orangtuanya tidak mengakui lagi sebagai anak. Namun setelah dijelaskan, akhirnya salah satu perwakilan keluarga yakni oomnya mau menjemput jenazah.

“Kami bukannya tidak mau mengurus jenazah, tapi kalau masih ada keluarganya kan lebih baik diurus keluarga. Padahal keluarga si Rudi ini termasuk orang yang berada, namun Lelek ini seperti dikucilkan dari keluarga sehingga menjadi temperamen,” jelasnya.

Sementara itu terkait kematian korban, sejauh ini pihak kepolisian sektor Rumbai melalui Kapolseknya AKP Franky Tambunan masih melakukan penyelidikan dan mengaku bahwa ciri-ciri pelaku juga telah diketahui.

“Dari hasil penyelidikan, visum dan autopsi, pelaku lebih dari satu orang. Dan kami sudah ketahui ciri-ciri pelaku untuk selanjutnya dilakukan pengejaran. Jenazah sudah dijemput oomnya, pasalnya ketika ditelpon orangtuanya mereka tidak ingin menjemput jenazah dan mengaku tidak kenal,” kata Kapolsek.(soleh saputra/riau pos/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejahatan yang Libatkan Anak Menurun, tapi Kualitasnya Bikin “Ngeri”


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler