Sebuah Jalan Enak Menuju Bangkrut

Tidak Hanya Beban Utang, tapi Juga Serikat Buruh

Senin, 15 Desember 2008 – 08:22 WIB
KALAU sudah merasa sumpek yang sampai tidak tertahankan, perusahaan di Amerika Serikat biasanya langsung saja datang ke pengadilan setempat untuk mengajukan permintaan ini: minta dibangkrutkan
Sejak krisis keuangan September lalu, tiap bulan hampir 100.000 perusahaan yang memilih bangkrut di sana

BACA JUGA: Indonesia Perlu Dua Macam Bantuan

Beberapa di antaranya bukan perusahaan sembarangan:  lembaga keuangan terbesar di dunia, Lehman Brothers; salah satu koran terbesar di dunia, Chicago Tribune; dan mungkin sebentar lagi disusul oleh perusahaan mobil terbesar di dunia, General Motors
Juga salah satu perusahaan judi terbesar di dunia: Las Vegas Sands.

Minta bangkrut adalah sesuatu yang sangat biasa di Amerika Serikat

BACA JUGA: Mencari Keringat di Pantai Copacabana

Apalagi dalam situasi krisis seperti ini
Pada zaman normal saja, kabar tentang perusahaan bangkrut sudah dianggap menu harian

BACA JUGA: AS Bisa Cetak Uang tanpa Takut Inflasi

Bukan lagi berita di koranKalau toh di surat kabar sering ditemui kabar kebangkrutan,  masuknya biasanya sudah di kolom iklan jituYang bakrut bukan saja perusahaan, tapi juga perseoranganDi zaman normal pun hampir setiap hari ada iklan mini yang menyebutkan siapa bangkrut hari itu.

Sistem hukum dagang di AS memang memungkinkan ituSeseorang yang kepingin bangkrut langsung saja datang ke pengadilan distrikYakni pengadilan tingkat paling bawahKeputusan pengadilan itu bersifat finalTidak ruwet harus naik banding dan kasasiApalagi pakai peninjauan kembali (PK) segalaUntuk urusan pidana pun, upaya hukum di AS berhenti di pengadilan tinggi di negara bagianTidak bisa kasasi sampai mahkamah agung tingkat pusat.
Sesampai di pengadilan distrik itu, seseorang atau sebuah perusahaan bisa langsung mengajukan permintaan sendiri:  mau dibangkrutkan sesuai dengan peraturan nomor XI (Chapter Eleven) atau minta bangkrut sesuai dengan peraturan nomor VII (Chapter Seven).

Pilihan itu sesuai dengan tingkat keperluan perusahaanMisalnya saja, Anda yakin bahwa perusahaan Anda sebenarnya masih baikPasar produk Anda masih bisa bersaingKesulitan Anda hanyalah bahwa utang perusahaan Anda terlalu besarTidak kuat bayar pokok atau bungaLalu, aset perusahaan Anda sudah lebih kecil daripada  utang ituPara penagih sudah mulai mengancam Anda, misalnya akan menyita aset AndaMaka, agar tidak  ”dikeroyok” kreditor, sebaiknya Anda langsung datang ke pengadilan distrik dan minta dibangkrutkan dengan cara menggunakan Chapter XI.

Di situ Anda harus menjelaskan: benarkah  kalau saja para kreditor bisa lebih sabar dan memberikan berapa keringanan, perusahaan Anda masih baik dan pada gilirannya bisa memenuhi kembali seluruh kewajiban ituLalu, kepada hakim, Anda mengajukan permintaan apa: potongan bunga, penundaan bunga, tenggang waktu mencicil, mengolor jangka pinjaman, minta membayar ringan di depan meski agak berat di belakang, minta potongan pokok, dan seterusnyaAnda bisa hanya minta salah satu atau beberapa atau semua kemungkinan di atas.

Hakim di pengadilan itulah yang akan menilai proposal Anda itu masuk akal atau tidak, perusahaan Anda itu masih punya prospek atau tidakProposal Anda itu juga akan diberikan kepada semua pihak yang punya tagihan kepada Anda
Termasuk kepada para pemasok bahan baku, kontraktor,  dan pihak perpajakanLalu, para pihak yang punya tagihan ke perusahaan Anda itu juga akan menilai proposal Anda itu masuk akal atau tidakLalu, keterangan Anda (juga para pemilik tagihan) didengar oleh hakim.  Hakimlah yang memutuskan (final) untuk  memenuhi permintaan Anda atau tidakKalau dipenuhi, pemenuhannya hanya sebagian, separo, atau seluruhnya.

Kalau hakim memenuhi permintaan Anda,  maka meski sudah berstatus bangkrut, perusahaan Anda bisa terus berjalan  seperti biasaOperasi perusahaan bisa lebih lancar karena tidak terbebani kewajiban yang di luar kemampuan perusahaanBisa jadi,  perusahaan Anda sangat maju lagi dan pada gilirannya mampu memenuhi seluruh kewajibanLalu, perusahaan Anda dikeluarkan dari daftar bankrut

Dalam sistem itu, logikanya adalah:
1) tidak membunuh perusahaan, 2) terjadi keadilan di antara kreditor, 3) kreditor juga harus ikut bertanggung jawab karena besarnya utang di sebuah perusahaan itu, antara lain, juga akibat kesalahan kreditor: mengapa mau memberikan pinjaman.

Tapi, bisa jadi, hakim memutuskan bahwa  perusahaan Anda tidak bisa diteruskanProposal Anda tidak masuk akalKalau sudah demikian, perusahaan Anda akan diserahkan kepada likuidator untuk diapakanBisa jadi, dilelang dan hasilnya yang tidak seberapa itu dibagi secara adil kepada seluruh kreditorAtau perusahaan Anda dipecah-pecahUnit yang masih bisa jalan akan diserahkan kepada salah satu atau beberapa kreditor untuk terus dijalankan.  Unit-unit lain beserta asetnya dilelang

Dalam hal penerbit Chicago Tribune, kelihatannya agak khasPersoalan terbesarnya bukan di perusahaan koran itu, tapi di perusahaan induk atau holding-nya(Besok pagi, di ruang ini, saya akan menguraikan bagaimana perusahaan surat kabar yang begitu gagah itu tiba-tiba saja harus bangkrut dan bagaimana masa depannya).

Penyebab permintaan untuk bangkrut   sebenarnya bukan hanya tidak kuat membayar utangBisa juga oleh penyebab lainDalam kasus General Motors nanti, kalau sampai dilakukan, bisa jadi persoalannya juga di serikat buruhMeski mungkin juga karena tidak kuat membayar kewajiban utang dan bunga.

Selama ini General Motor selalu mengeluhkan beratnya beban buruhIni akibat perjanjiannya yang berat dengan serikat buruhKarena itu, kalau saja beban utang, cicilan dan bunga diperingan, belum tentu persoalan bisa selesaiBeratnya beban buruh di situ dinilai membuat perusahaan tidak kompetitif lagi.

Maka, dengan status bangkrut sesuai dengan Chapter XI, semua perjanjian yang pernah dibuat perusahaan itu batal dengan sendirinyaBukan saja perjanjian utang-piutang, tapi juga perjanjian dengan serikat buruhIni tentu bisa dipakai sebagai bekal perusahan untuk bangkit lagi dengan memulai babak barunya.

Jadi, bangkrut (di Indonesia) dan bangkrut (di Amerika) itu berbedaKalau mendengar sebuah perusahaan di AS mengajukan permintaan untuk bangkrut, bisa jadi tidak berarti perusahaan itu tutupBangkrut tetap saja tidak enakTapi, beda negara beda akibatnya. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rakyat AS Geram dengan Gaji Eksekutif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler