jpnn.com, JAKARTA - Kondisi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang disiram air keras menunjukkan progres signifikan setelah menjalani perawatan di Singapura selama 29 hari.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, hari ini (10/5) Novel menjalani tes penglihatan dengan membaca huruf dan angka di tembok. Menurut Febri, mata kiri Novel hanya bisa melihat huruf dengan ukuran terbesar.
BACA JUGA: Anak Buah Papa Novanto Belum Bisa Penuhi Panggilan KPK
"Namun mata kanan sudah lebih maju, bisa melihat hingga yang terkecil," kata Febri.
Selain itu, dokter juga mengobservasi kedua mata Novel. Tekanan mata Novel bagus dan berada di angka normal yaitu 15.
BACA JUGA: KPK Periksa Politikus Golkar untuk Kasus Miryam
Mata kanan Novel juga memperlihatkan pertumbuhan selaput kornea. Selain itu, matanya tidak mengalami infeksi.
Sedangkan mata kiri yang lebih banyak terpapar cairan air keras, tekanannya lebih tinggi atau mencapai angka 19. Selain itu, ada penumpukan kalsium stagnan dan pembuluh darah di sekiling bola mata.
BACA JUGA: KPK tak Ambil Pusing dengan Praperadilan Miryam
"Diharapkan ada peluang aliran darah dari sisi kiri bola mata bisa memenuhi dan merangsang pertumbuhan pembuluh darah bagian lain," papar Febri.
Seperti diketahui, Novel pada 11 April lalu disiram air keras oleh dua orang tak dikenal usai menjalani salat Subuh di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Meski demikian, polisi belum juga menemukan pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK itu.(put/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri: Fraksi Rugi Kalau Tak Kirim Anggota ke Pansus Angket KPK
Redaktur : Tim Redaksi