Sebulan Jokowi Berkuasa, Apa yang Diperbuat?

Kamis, 20 November 2014 – 21:46 WIB
Sebulan Jokowi Berkuasa, Apa yang Diperbuat? JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kamis (20/11) adalah penanggalan yang menunjukkan sudah sebulan Presiden Joko Widodo berkuasa. Ekspektasi publik yang mengantarkan pria yang karib disapa Jokowi ke jabatan sebagai kepala negara yang didampingi Jusuf Kalla tentu harus dijawab dengan kerja, kerja, kerja yang menjadi slogan Kabinet Kerja.

Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan terlalu dini memang jika ingin menilai kerja Jokowi yang dilantik 20 Oktober 2014. Namun dari kebijakan dan pengangkatan sejumlah pembantunya, tentu bisa menjadi indikator.

BACA JUGA: BPJS Ketenagakerjaan Ancam Sanksi 70 BUMN Bandel

"Untuk sementara kita masih bisa berharap sebesar 55 persen dan kita menunggu bagaimana aksi selanjutnya," kata Ray saat berbincang dengan JPNN.com, Kamis (20/11) malam.

Pria yang juga menjabat sebagai direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) itu menjelaskan bahwa publik dikejutkan dengan keputusan Jokowi mengangkat HM Prasetyo yang berlatar belakang sebagai politikus Partai NasDem.

BACA JUGA: Rieke Desak Upah Buruh Perhitungkan Dampak Kenaikan BBM

Meskipun kata dia, Prasetyo mantan jaksa, tapi kiprahnya dan terobosannya tak begitu terlihat. "Ini kelihatan ada tensi Jokowi dikuasai partai," katanya.

Ray menjelaskan ada yang tidak biasa dari pengangkatan Prasetyo dari cara yang dilakukan Jokowi. Kata dia, mantan gubernur DKI Jakarta itu seolah mengabaikan pendapat publik dan dilakukan secara tertutup.

BACA JUGA: Bukti Jokowi Tersandera Parpol

"Ini jelas jauh dari prinsip yang selama ini dipegang Jokowi. Terkesan mekanisme tertutup, tidak biasanya dilakukan seperti ini," ucapnya. (awa/jpnn)


Berikut Beberapa Kegiatan Jokowi Selama Sebulan Berkuasa

Sudah 31 hari Jokowi memimpin pemerintahan, 35 yang sudah diangkat jadi pembantu. Pertama, 34 menteri yang dilantik pada Senin (27/10). Kemudian melantik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jadi gubernur DKI, Rabu (19/11) dan HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung, Kamis (20/11).

Sabtu (8/11), Jokowi memulai lawatannya ke luar negeri dengan tujuan ke Beijing, Beijing-Naypyidaw, Naypyidaw transit di Denpasar, dan lanjut ke Brisbane, Australia. Jokowi menghadiri APEC Economic Leaders Meeting di Beijing, ASEAN Summit di Myanmar, dan G-20 Leaders Summit di Brisbane, Australia.

Tapi sebelum ke luar negeri, Jokowi berkunjung ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang dipilih sebagai tujuan kunjungan perdana di dalam negeri. Selanjutnya ke Makassar dan Kendari.

Saat ke Makassar, Jokowi sempat jadi obyek tertawaan karena salah menyebut Makassar, Sulawesi Utara. Seharusnya Sulawesi Selatan. [Baca: Status Facebook Jokowi Jadi Bahan Candaan, Ada Apa Ya?]

Momen yang masih membekas diingatat publik adalah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Senin (17/11). Hingga saat ini, bentuk kekecawaan yang diaplikasikan dalam bentuk demonstrasi masih berlangsung hingga saat ini. [Baca: Bensin Jadi Rp 8.500, Solar Rp 7.500 per Liter]

Namun sebelum menaikkan harga BBM, Jokowi mengumumkan 3 Kartu Sakti sebagai kompensasi kenaikan BBM. 3 Kartu Sakti tersebut meliputi Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sehat.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkominfo Pimpin Doa untuk Indar yang Dipenjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler