Sebut Media Lebih Suka Clinton, Trump Bikin Berita Sendiri

Rabu, 26 Oktober 2016 – 10:36 WIB
Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com - WASHINGTON - Calon presiden (capres) AS dari Partai Republik, Donald Trump berusaha memanfaatkan dua pekan terakhir sebelum pemilihan pada 8 November, untuk memompa dukungan.

Salah satu upayanya adalah meluncurkan Trump Tower Live, kampanye via layar kaca, pada Senin malam (24/10).

BACA JUGA: WASPADA! Serangan Cyber Ancam Keutuhan Negara

"Ini hanya cara kami untuk berkomunikasi dengan Anda semua,” kata Cliff Sims, penasihat sekaligus salah satu host dalam program khusus Trump tersebut. 

Tayangan dari Trump Tower di Fifth Avenue, Midtown Manhattan, Kota New York, itu disebarluaskan kepada publik lewat Facebook resmi taipan 70 tahun tersebut. Setiap malam sampai hari H, Trump akan berkampanye lewat Facebook Live. 

BACA JUGA: Meski Berkabung, Bergaun Seksi Hitam, Lampu Redup, Mereka Sudah Buka..

Sims mengklaim program perdana yang tayang Senin lalu sukses. Sedikitnya 1,3 juta pengguna internet menonton atau sekadar mengintip Trump Tower Live. Seperti tayangan pertamanya, kampanye istimewa itu juga bakal disiarkan langsung setiap pukul 18.30 waktu setempat. Trump Tower Live sengaja bersaing dengan program berita petang stasiun televisi AS yang juga tayang pada jam tersebut. 

"Tayangan ini bersih dari filter media dan segala rekayasanya. Lewat program ini, Anda bisa langsung mendengarkan suara kami,” papar Sims. 

BACA JUGA: Roti Perang Dunia I Ditemukan Masih Perfek

Sebagai tayangan berita alternatif, Trump Tower Live juga dikemas ala berita masa kini. Latar belakang tayangan berita itu juga kesibukan tim kampanye Trump yang mirip newsroom. Ada dua host dan narasumber yang berinteraksi langsung di sela tayangan video singkat kampanye Trump. 

Sims mengatakan bahwa syuting berlangsung di ruangan khusus yang mereka sebut sebagai campaign war room. Senin lalu Trump Tower Live membahas skandal e-mail Clinton. Dua host yang memandu tayangan tersebut mendatangkan dua narasumber. Yakni, Kellyanne Conway selaku manajer tim sukses Trump dan Sean Spicer, pakar siasat komunikasi Republik. 

Belakangan, kubu Trump memang selalu mengeluhkan media Amerika Serikat (AS) yang menurut mereka berpihak kepada Clinton. Karena itu, mereka sengaja melahirkan tayangan tandingan. Sebagian masyarakat Negeri Paman Sam menyebut Trump Tower Live itu sebagai TV Trump. Ada juga yang menyebut tayangan itu sebagai rintisan stasiun televisi terbaru suami Melania Knauss tersebut. 

Tapi, Sims menegaskan bahwa Trump Tower Live hanya bersifat sementara. Yakni, menjadikan Trump pemenang dalam pemilihan presiden (pilpres) AS awal bulan depan. Dia menambahkan, masa tayang program khusus itu bakal berakhir pada 7 November malam, menjelang pemilihan. ”Kami hanya ingin melawan kecurangan media lewat media yang kami buat sendiri,” ujarnya. (afp/reuters/cnn/hep/c11/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hillary Clinton di Atas Angin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler