jpnn.com - JAKARTA - Kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla terus berupaya mengorek titik lemah pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Hal itu dianggap penting dalam rangka menyongsong debat kedua calon presiden (capres) dengan tema pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang digelar Minggu (15/6).
Menurut Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, akan sangat sulit bagi Prabowo pada debat kedua nanti untuk mengklaim sebagai pengusung ekonomi kerakyatan. “Sementara tim ekonomi di bawah Hatta saat masih menjadi menteri koordinator perekonomian, Indonesia justru semakin terjebak pada impor pangan,” kata Hasto di Jakarta, Sabtu (14/6) malam.
BACA JUGA: Mantan Kapolri Dorong Polisi Proaktif Usut Obor Rakyat
Selain itu, kata Hasto, Prabowo yang selama ini mengklaim akan memanjakan petani justru tidak pernah membawa kondisi yang lebih baik kepada para petani. “Organisasi HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, red) bahkan pecah sementara kehidupan petani tetap saja sengsara,” lanjut Hasto.
Karenanya Hasto merasa yakin Jokowi akan mampu melayani Prabowo pada debat kedua yang hanya diikuti capres. Wakil Sekjen PDIP itu beralasan, perdebatan besok bukan sekadar masalah ekonomi dan kesejahteraan rakyat, melainkan juga perdebatan keyakinan, karakter dan keteladanan seorang pemimpin di dalam meyakinkan rakyatnya.
BACA JUGA: Empat Ribu Kiai Kumpul di Jombang
Hasto menilai Prabowo tak memahami persoalan ekonomi yang sebenarnya terjadi dan bagaimana mengatasi persoalan itu. “Sepertinya Pak Prabowo akan grogi lagi dalam debat kedua dan kewalahan menghadapi jurus Jokowi yang tampil apa adanya tapi kaya pengalaman dan ada bukti keberhasilan,” ucap Hasto.
Selain itu, lanjut Hasto, publik sudah mencatat kiprah Jokowi maupun JK terhadap kebijakan yang dicanangkan. Sementara Prabowo, kata Hasto, justru sering tak konsisten karena sering membuat pernyataan yang berubah-ubah. Misalnya, Prabowo dulunya lantang mengkritik SBY.
BACA JUGA: Libatkan Penguasa, Kejahatan Korporasi Sulit Terungkap
Namun, ketika Prabowo butuh dukungan Partai Demokrat di pilpres maka mantan Danjen Kopassus itu memuji SBY setinggi langit.“Satunya kata dan perbuatan menjadi tolok ukur terpenting dalam debat capres tersebut," tegas Hasto.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Capres Diingatkan Jangan Asal Klaim Suara Buruh
Redaktur : Tim Redaksi