Sebut Simoncelli, Miller Bikin Konpers MotoGP Amerika Tegang

Jumat, 20 April 2018 – 18:28 WIB
Jacc Miller saat konferensi pers jelang MotoGP Amerika. Foto: crash

jpnn.com, TEXAS - Pembalap Alma Pramac Ducati, Jack Miller membuat sesi konferensi pers jelang MotoGP Amerika, Kamis (19/4) malam WIB mengharukan.

Miller menjadi satu dari enam rider yang dihadirkan dalam konpers itu. Lima lainnya adalah Cal Crutchlow (LCR Honda), Andrea Dovizioso (Ducati), Johann Zarco (Monster Yamaha Tech 3), Maverick Vinales (Movistar Yamaha MotoGP) dan Alex Rins (Suzuki Ecstar) and Jack Miller (Alma Pramac Ducati).

BACA JUGA: MotoGP Amerika Dijamin Sengit Usai Insiden Marquez - Rossi

Momen mengharukannya datang saat Miller menyebut nama almarhum Marco Simoncelli, rider yang tewas dalam petaka di MotoGP Malaysia, Sepang 2011.

Jackass, sebutan Miller, membawa nama Simoncelli untuk memperingatkan persaingan panas yang terjadi antara Marc Marquez dan Valentino Rossi. Miller memang tak menyebut jelas nama Marquez dan Rossi, namun sorotan saat sesi itu adalah dua nama tersebut. "Saya ingin mengingatkan semua tentang Marco Simoncelli dan Dani Pedrosa, dan bagaimana itu berakhir," kata pembalap asal Australia berusia 23 tahun itu di laman Crash.

BACA JUGA: Marc Marquez Janji Tampil Beda di MotoGP Amerika

Apa yang dimaksud Miller adalah, di musim 2011, perseteruan terjadi antara Pedrosa dan Simoncelli. Pedrosa pernah cedera dan harus absen di tiga seri balapan usai insiden di race MotoGP Prancis, di Le Mans.

Pedrosa kemudian menyalahkan gaya balapan Simoncelli yang ugal-ugalan, memotong racing line. Setelah tiga seri absen (Catalunya, Inggris dan Belanda), Pedrosa kembali di MotoGP Italia. Sebelum jumpa pers yang mereka hadiri, Simoncelli sempat mengulurkan tangan meminta maaf. Namun Pedrosa menolak.

BACA JUGA: MotoGP Amerika: Rossi dan Marquez Gelar Konpers Terpisah

(Baca: Lihat! Marquez Diusir dari Paddock Rossi di MotoGP Argentina)

Sembilan seri setelah itu, di Sepang, MotoGP Malaysia, Simoncelli tewas. Dia terlibat kecelakaan bersama Colin Edwards dan Valentino Rossi saat berada di posisi keempat pada putaran kedua.

Simoncelli terjatuh ketika sedang berbelok di tikungan ke-11 dan tertabrak oleh motor Edwards yang juga terjatuh lalu mengalami patah tulang bahu. Dia terbaring diam di lintasan sesaat setelah kecelakaan dengan helmnya terlepas dalam insiden itu.

Sementara itu, Rossi hanya sedikit kehilangan keseimbangan dan melaju pelan ke pit-stop. Setelah insiden tersebut, perlombaan dihentikan dan Simoncelli langsung dibawa ke pusat medis Sirkuit Sepang. Pada pukul 16.56 waktu setempat, Simoncelli dinyatakan meninggal dunia karena luka serius yang dideritanya. Balapan sendiri akhirnya dihentikan.

Pedrosa berduka, menyesal, rivalnya meninggal dunia karena kecelakaan saat balapan.

Kembali ke Miller. Cerita itu yang mengilhami dia. "Kami di balapan ini mempertaruhkan nyawa. Hidup ini singkat. Mungkin fan atau media melihat persaingan kami di lintasan dengan cara yang lain," tutur Miller.

Sebelum membuka memori Pedrosa dan Simoncelli, Miller seperti mengirim pesan untuk Marquez dan Rossi. "Mereka harus mengontrol lebih baik saat bertarung di lintasan. Semua pembalap di sini turun ke lintasan untuk membalap. Pertarungan seharusnya terjadi di lintasan, bukan bertarung di media," kata Miller.

"Jurnalis datang ke pembalap untuk membuat mereka bicara, dan mungkin membuat suasana bertambah buruk. Itu jelas bukan cara yang tepat. Saya pikir pembalap harus berhati-hati bicara di media," imbuhnya.

Miller memahami, semua ada tugas atau porsi masing-masing, entah itu mereka sebagai pembalap, wartawan dan fan. "Saya sadar, semua orang ingin berita besar, tapi terkadang itu bukan cara yang tepat. Bisa jadi itu membuat orang lain terlihat buruk," pungkas Miller. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rossi Pengin Memutus Rekor Marc Marquez di MotoGP Amerika


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler