jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi berharap Indonesia segera mencabut moratorium pengiriman tenaga kerja ke negaranya. Pasalnya, masyarakat Saudi sangat menyenangi tenaga kerja asal Indonesia.
"Keunggulan tenaga kerja Indonesia (TKI) adalah mereka sudah paham mengenai etika dalam beragama. Tidak sulit untuk beradaptasi dengan syariat Islam yang berlaku di Arab Saudi," terang Osama, Rabu (13/12) malam.
BACA JUGA: Raja Salman Tak Hadiri KTT OKI, Takut Donald Trump Marah Ya?
Indonesia menghentikan pengiriman tenaga kerja ke Saudi karena negara tersebut dinilai tak bisa melindungi TKI dari kekerasan majikan. Sementara di sisi lain, Saudi tak segan-segan menghukum pancung TKI korban kekerasan yang nekat membunuh majikannya.
Osama berkilah bahwa pemerintah Saudi sudah memperlakukan TKI seadil-adilnya berdasarkan hukum yang berlaku. Dia juga mengklaim jumlah TKI yang bekerja dalam kondisi buruk sangat sedikit jika dibandingkan dengan mereka yang baik-baik saja.
BACA JUGA: Dubes Saudi: Hati Kami Bersama Palestina
"Masalah itu pasti ada, kami tidak akan menghukum seseorang jika dia tidak bersalah, undang-undang kami sangat jelas. Bagi siapapun, bukan hanya warga negara asing, sekalipun warga Saudi jika melalukan kesalahan pasti akan dihukum," kata Osama.
Menurutnya ada sejumlah kerugian yang didapat Indonesia karena moratorium TKI. Contohnya, askapai penerbangan yang setiap tahun mengirim ribuan TKI kini kehilangan sumber pemasukan. Bank lokal juga terdampak, sebab TKI selama ini mengirim uang untuk keluarga mereka di Indonesia via bank.
BACA JUGA: Kecaman Kosong Saudi untuk Donald Trump
Setiap tahun, ujar Osama, TKI juga pergi haji atau umrah. Penghentian pengiriman TKI berdampak pada jumlah jamaah haji dan umrah.
"Mayoritas TKI pasti diberangkatkan haji oleh majikannya dan jumlah mereka sangat banyak. Penghentian ini jelas berdampak pada jumlah haji dan umrah," katanya.
Dengan bekerja di Saudi TKI mempunyai kesempatan untuk menabung dan mengumpulkan modal untuk dibawa ke Indonesia. Mereka butuh uang untuk menghidupi keluarga mereka di Indonesia.
Kekurangan TKI menurut Osama, hanya pada komunikasi. Rata-rata TKI tidak dibekali bahasa Arab maupun bahasa Inggris. Selebihnya, TKI tetaplah tenaga kerja yang terbaik dibanding dari negara-negara lain. Dia berharap semoga pemerintah Indonesia mau membuka kerjasama pengiriman TKI lagi.(iml/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Babak Baru Perang Saudara Yaman, Situasi Bakal Makin Parah
Redaktur & Reporter : Adil