jpnn.com - JAKARTA - Kisruh penamaan Usman-Harun juga memantik kemarahan rakyat Indonesia. Apalagi dalam akun facebook salah satu pejabat Singapura menyebut Usman-Harun sebagai pengecut, padahal dua orang marinir ini merupakan pahlawan bagi Indonesia.
Salah satu elemen yang menuntut Singapura meminta maaf adalah Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (GM FKPPI) DKI Jakarta, Arif Bawono. Menurutnya, FKPPI secara tegas menolak sikap naif dan provokatif pemerintah Singapura yang menyebut Usman-Harun sebagai teroris dan pengecut.
BACA JUGA: KPK tak Boleh Tebang Pilih Usut Kasus SKK Migas
"GM FKPPI DKI Jakarta juga menuntut Pemerintah Singapura untuk meminta maaf atas pernyataan Pejabat Sementara Menteri Sumber Daya Manusia Singapura Tan Chuan-Jin yang menyebut Usman dan Harun sebagai pengecut dalam akun facebook miliknya," kata Arif di Jakarta, Selasa (11/2).
Di saat yang sama, Arif meminta pemerintah Republik Indonesia untuk bersikap tegas dan konsisten dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu dengan tidak menunjukan sikap kompromi atas reaksi Singapura terhadap penamaan kapal TNI AL Usman-Harun.
BACA JUGA: Soal Rekaman Sadapan, Keterangan Deviardi dan Artha Meris Berlawanan
"Apabila Pemerintah Singapura terus-menerus memprovokasi penamaan kapal Usman-Harun dan terus menerus mendeskreditkan Usman-Harun sebagai teroris dalam pemberitaan medianya, maka kami mendesak Pemerintah Republik Indonesia untuk memutuskan hubungan kerjasama dengan Singapura," demikian Arif.
Seperti diketahui, TNI AL akan menerima tiga kapal kelas fregat ringan jenis Nakhoda Ragam pada tahun 2014. Kapal yang sudah dilengkapi dengan persenjataan terbaru buatan Inggris ini awalnya dipesan Brunei, tetapi dibatalkan.
BACA JUGA: Honorer K2 Jabar yang Lulus 16.262 Orang
Kapal pertama yang datang, Juni mendatang, akan diberi nama KRI Bung Tomo. Kapal kedua dan ketiga yang datang berikutnya akan diberi nama KRI John Lie dan KRI Usman Harun. Penamaan ketiga kapal itu untuk mengenang jasa Bung Tomo, John Lie, dan Usman Harun bagi bangsa Indonesia.
Usman Harun adalah anggota Komando Korps Operasi (KKO) yang sekarang dikenal sebagai Korps Marinir TNI AL. Usman dan Harun adalah anggota pasukan khusus yang menyusup ke Singapura semasa Konfrontasi Ganyang Malaysia (1963-1966). Usman dan Harun digantung Pemerintah Singapura setelah berhasil meledakkan Mac Donald House di Singapura. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diboikot Pimpin Rapat, Noriyu: Awas Mulut Kalian
Redaktur : Tim Redaksi