jpnn.com, PROBOLINGGO - Rudi Hartono (38), seorang sopir ambulans di Probolinggo Jawa Timur, babak belur dipukuli perangkat desa saat mengantarkan jenasah ke pemakaman umum.
Pelaku menuduh korban terlalu kencang dalam mengemudikan kendaraannya di dalam kampung.
BACA JUGA: Kisah Sopir Mobil Jenazah, Berkeringat setiap HP Berdering
Rudi adalah sopir ambulans Rumah Sakit Umum Daerah, (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan.
BACA JUGA : Viral! Bocah Pengendara Moge yang Ngebut dan Ugal-ugalan Akhirnya Diamankan
BACA JUGA: Mobil Bawa Jenazah Terguling di Jalan Menanjak
Dia terpaksa harus mendapatkan perawatan intensif di Instalasi Rumah Sakit Waluyojati karena mengalami luka serius.
Korban mengalami luka lebam pada bagian sekitar mata hingga tulang hidung patah.
BACA JUGA: BES Terobosan Bupati Buleleng Sudah Punya 30 Ambulans
BACA JUGA : Ngebut dan Hilang Kendali, Mobil Nyemplung ke Sungai
Peristiwa penganiayaan ini bermula saat korban yang mengemudikan ambulan membawa jenazah untuk diantarkan ke pemakaman di Desa Semampir, Kecamatan Kraksaan.
Saat melintasi di jalan desa sekitar pemakaman umum Semampir, tiba-tiba datang perangkat desa semampir yang diketahui bernisial AG, mendekatinya.
Pelaku sempat menegur korban. "Tapi beberapa saat kemudian tiba-tiba memukul dari belakang," ujar Rudi.
BACA JUGA : Ngebut Berkendara Motor, Arif Tabrak Mobil Pemadam Kebakaran
Korban akhirnya ambruk, tapi pelaku tetap saja menghajar korban hingga membabi buta. Hidung korban patah dan memar pada bagian wajah.
Rencananya, korban akan dirujuk ke Rumah Sakit di Jember, karena untuk mengoperasi tulang hidungnya yang patah.
Sementara itu, menurut Kompol Joko Yuwono, Kapolsek Kraksaan, pihaknya masih menyelidiki kasus penganiayaan ini.
Selain memintai keterangan saksi-saksi, polisi juga tengah memburu pelaku yang pascakejadian langsung menghilang. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teuku Wisnu Berikan Ambulans Gratis untuk Warga Malang
Redaktur & Reporter : Natalia