jpnn.com, BULELENG - Buleleng Emergency Services (BES) merupakan sebuah terobosan di layanan bidang kesehatan yang dilakukan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Wakil Bupati Nyoman Sutjidra.
BES yang diluncurkan sejak 4 Juli 2014 ini merupakan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu yang dikelola bersama Dinas Kesehatan dengan Rumah Sakit Umum (RSU), Rumah Sakit Swasta, dan Puskesmas se-kabupaten Buleleng.
BACA JUGA: Ada Bangkai Paus Sperma, Ya Ampun Baunya...
Bupati Putu Agus menjelaskan, BES bisa menjadi solusi dari masalah kesehatan di mana angka kematian pasien masih terjadi.
"BES merupakan inovasi yang selama ini menjadi idaman bagi masyarakat Buleleng. Kemampuan mobilitas yang tinggi hingga me pelosok pedesaan dan mengutamakan pertolongan pertama, yang diharapkan meminimalisir angka kematian pada pasien," ungkapnya, Kamis (29/3).
BACA JUGA: Warga Lagi Nyepi, Tiga Waitress Tepergok Mandi Bareng Cowok
Terobosan lain yang juga dilakukan Bupati Putu Agus di antaranya membangun Rumah Sakit Pratama di wilayah timur dan barat, serta pembangunan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Buleleng disamping dengan adanya peluncuran BES.
Dengan SK Bupati Buleleng nomor 440/488/HK/2014 telah dilakukan pengangkatan tenaga kontrak untuk call center BES sebanyak 10 orang dan pengadaan ambulance transport sebanyak 10 unit sehingga pelayanan kegawatdaruratan terhadap masyarakat mulai dapat dijalankan.
BACA JUGA: Hindari Anjing, Mobil Terguling
Melalui call center BES, masyarakat Buleleng telah terkoneksi untuk mencari informasi pelayanan terdekat, termasuk ketersediaan kamar dan dokter. Selain itu, Bupati Putu Agus menjelaskan bahwa ambulans BES telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang lengkap.
"Masyarakat cukup menghubungi call center BES dengan nomee (0362) 23333 untuk mencari informasi pelayanan kesehatan, sehingga pertolongan pertama yang dibutuhkan dapat dilakukan dalam perjalanan ke rumah sakit" paparnya.
Hingga 2017, BES telah memiliki 30 unit ambulans yang siap melayani masyarakat. Keberadaan ambulance disebar merata masing-masing 1 unit untuk di 20 Puskesmas di wilayah Kabupaten Buleleng, 5 unit ambulans di pusat Call Center, masing-masing 2 unit ambulance di 2 Rumah Sakit Pratama, dan 1 unit di RSUD Kabupaten Buleleng. Selain 30 armada ambulans, BES juga memiliki 5 unit mobil jenazah untuk melayani keperluan masyarakat secara gratis.
Bupati Putu Agus juga memaparkan bahwa jumlah pasien yang dirujuk dan ditangani telah bertambah dari tahun ke tahun sejak tahun didirikannya.
"Mulai dari pasien rujukan sebanyak 53.683 orang pada tahun 2014, pelayanan BES ini telah berkembang menjadi 75.567 orang pada 2018. Hal ini menunjukan bahwa semakin banyak orang yang terbantu dengan adanya BES ini," ucapnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Batal Bangun Bandara di Bali Utara, Ini Sebabnya
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad