SEDIH! Ramal Bencana Terulang, Warga Gali Kuburan Massal

Sabtu, 21 Mei 2016 – 07:21 WIB
Korban hawa panas di Pakistan tahun lalu. FOTO : Reuters

KARACHI – Setelah tahun lalu hawa panas di Pakistan memakan korban hingga 1.300 orang. Kini, warga di negara tersebut melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi musibah serupa, termasuk menggali kuburan massal. Mereka tak ingin kekacauan tahun lalu, yakni rumah sakit, kamar mayat, dan kuburan kewalahan menampung para korban.

''Terima kasih Tuhan. Kita menyiapkan segalanya lebih baik pada tahun ini,'' kata salah seorang penggali kuburan, Shahid Baloch. Dia bersama tiga saudara lelakinya bekerja di pemakaman yang dikelola organisasi amal Edhi Foundation di Karachi. Baloch dan rekan-rekannya hanya menggali tiga liang lahad. Namun, ukurannya cukup panjang sehingga satu liang bisa menampung 300 mayat.

Edhi Foundation tahun ini menambah jumlah ambulans dan rak ekstra di lemari pembeku kamar mayat, serta membeli mesin es baru agar pasien dan jenazah tetap dingin. Saat hawa panas terjadi tahun lalu, kamar mayat mereka kehabisan space pendingin mayat. Sebab, hanya dalam hitungan hari, ada 650 jenazah yang masuk. Ambulans akhirnya membiarkan jenazah penduduk di luar kepanasan.

Hawa panas di Pakistan tahun lalu mencapai puncaknya pada suhu 44 derajat Celsius. Itulah suhu terpanas sejak 1981. Biasanya suhu tertinggi musim panas di Pakistan sekitar 37 derajat Celsius saja. Dari 1.300 orang yang tewas tahun lalu, mayoritas didominasi orang lanjut usia, pecandu obat-obatan, serta buruh yang bekerja siang hari.

Kondisi serupa, tampaknya, terjadi lagi tahun ini. Departemen Meteorologi Pakistan kemarin (20/5) memperingatkan bahwa seminggu mendatang suhu sangat panas dan kering. Di Lahore, temperatur sudah mencapai 37 derajat Celsius. Di Multan, suhu telah menembus 40 derajat Celsius. Temperatur di Dadu bahkan bisa mencapai 50 derajat Celsius dan 52 derajat Celsius di Larkana.

Wilayah datar seperti Punjab, Khyber Pakhtunkhwa, Balochistan, dan Sindh mengalami hal serupa. Suhu di empat wilayah tersebut saat siang hari bisa lebih dari 45-50 derajat Celsius. Di area pegunungan seperti Gilgit-Baltistan dan Azmad Jammu, suhunya naik 4-5 derajat Celsius yang diperkirakan mengakibatkan salju cepat meleleh. Sejauh ini belum ada korban jiwa yang dilaporkan.

''Kali ini tidak akan seperti tahun lalu yang tidak terkontrol,'' tutur Komisioner Badan Meteorologi Karachi Asif Hyder menenangkan. Meski begitu, menurut dia, tidak apa jika masyarakat bersiap-siap menghadapi situasi terburuk.

Dia menyebutkan, saat ini setidaknya ada 60 rumah sakit yang memiliki ruang cadangan bagi pasien hawa panas berkapasitas 1.850 orang. (Reuters/AFP/Pakistan Today/sha/c14/any/pda)

BACA JUGA: Gara-gara ini, PM Ganteng Minta Maaf

BACA ARTIKEL LAINNYA... Video 11 PSK Diarak Tanpa Busana di Jalanan Beredar, Netizen Bereaksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler