Sedih..Kakek Sebatang Kara Tinggal di Gubuk Reot

Selasa, 17 Juli 2018 – 11:01 WIB
Kakek Jomo hidup sebatang kara. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, NGANJUK - Seorang kekek di Nganjuk, Jatim hidup dalam kemiskinan. Kakek sebatang kara ini adalah Jomo (60), warga Dusun Puncu Desa Gampeng Kecamatan Ngeluyu Kabupaten Nganjuk.

Dia menempati rumah gubuk di tengah sawah tanpa listrik. Nasib buruk itu dialami Kekek Jomo puluhan tahun.

BACA JUGA: Pendaftaran PPDB, Banyak Warga Mengaku Miskin

Gubuk yang terbuat dari bambu ini, sudah lapuk dan nyaris roboh. Semua sisi rumah terlihat bocor dan rusak.

Kakek Jomo mengaku takut bila terjadi hujan deras dan rumahnya roboh menimpa dirinya.

BACA JUGA: PDIP: Anies Harusnya Urus Kemiskinan, Bukan Becak

Sementara di dalam rumah, tidak terlihat adanya perabotan, seperti ranjang, elektronik dan alat untuk memasak.

Hanya terlihat satu kursi kayu yang sehari-hari dibuat oleh Kakek Jomo sebagai tempat tidur, serta sejumlah kain lusuh.

BACA JUGA: Warga Miskin Jakarta Terus Bertambah, Anies Bilang Begini

Tak hanya itu, warga asli Ngeluyu ini juga tak mampu menikmati penerangan listrik. Bila malam hari dia hanya menggunakan lampu oblik atau lampu dari minyak tanah.

Maklum jangankan untuk membayar listrik, makan saja dia masih mengandalkan pemberian dari warga sekitar. Terkadang bila tidak ada yang memberi makan, cia harus puasa hingga tiga hari.

Kaki Jomo yang dalam kondsi membengkak membuat dia berjalan sempoyongan menahan sakit. Akibatnya dia tak mampu berbuat apapun untuk menghasilkan uang mencukupi kebutuhan hidupnya.

"Sudah puluhan tahun ditinggal istri tanpa ada kejelasan," kata Kakek Jomo.

Dia pun juga tak memiliki anak sebagai generasi penerus. Sementara menurut Biono Kepala Desa Gampeng Ngeluyu Nganjuk, Kakek Jomo merupakan warga miskin yang menjadi prioritas bantuan dari pemerintah.

Tiap tahun dia mendapatkan bantuan beras raskin dan betuk bantuan lainnya.

"Untuk bedah rumah, memang belum bisa dilakukan kerena tanah yang ditempati oleh kakek Jomo belum bersertifikat," kata Biono.

Jika sudah mendapatkan bantuan, kenapa kehidupan Kakek Jomo masih belum ada perubahan?.

Kini kakek Jomo hanya bisa berharap agar pemerintah bisa terketuk hatinya untuk membantu keberlangsungan hidup, dengan mengalirkan listrik di rumahnya. (pul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam Bulan, Warga Miskin Jakarta Bertambah 3.440 Orang


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler