jpnn.com - KAYUAGUNG - Tim SAR gabungan Direktorat Polair Polda Sumsel bersama anggota Basarnas, Polair Polres OKI, Lanal Palembang, Dishub OKI, perangkat desa setempat dan nelayan Pantai Timur melakukan evakuasi korban tewas korban speeedboat tenggelam.
Sabtu (9/8) kemarin evakuasi dilakukan antara pukul 11.00 hingga 12.00 Wib di Selat Bangka Tanjung Tapa tak jauh dari Tempat Kejadian (TKP) akhirnya berhasil mengevakuasi 8 mayat dari 12 yang ditemukan.
BACA JUGA: Antisipasi ISIS dan PSK eks Dolly
Menurut salah satu ketua tim pencarian, Aiptu Amir Fauji yang juga Kanit Gakum Polair OKI korban sudah ditemukan Jumat (8/8). Namun saat itu tidak memungkinkan untuk dievakuasi karena kondisi cuaca ombak besar dan hari sudah larut malam.
Akhirnya, tim SAR yang dipimpin AKP Simanjuntak, Sabtu (9/8) pagi kembali bergerak dan menyisir pantai. Mereka berhasil mengevakuasi delapan mayat dari dua belas mayat yang ditemukan tersebut kata, Amir.
BACA JUGA: Lagi, Narkoba Masuk Lapas
Dari delapan mayat yang berhasil di evakuasi kata Amir masing-masing 5 mayat laki-laki dewasa, 2 mayat perempuan dewasa dan 1 mayat anak-anak sekitar berusia 10 tahun.
Dan rata-rata saat ditemukan mayat tersebut banyak yang anggota tubuhnya sudah rusak dan sulit untuk dikenali karena mukanya rata-rata sudah rusak.
BACA JUGA: Speedboat Tenggelam, 12 Penumpang Ditemukan Tewas
Ditambahkan Amir selain berhasil mengevakuasi delapan mayat, tadi malam ada laporan dari salah satu Kades di Kuala Air Sugihan arah Palembang bahwa mereka ada penemuan satu mayat, sehingga tim akan berangkat kesana, ujarnya.
Sementara Kapolres OKI AKBP Erwin Rachmat ketika dikonfirmasikan membenarkan tim berhasil mengevakuasi delapan mayat dari dua belas mayat yang ditemukan.
Namun evakuasi bisa bertambah lagi karena tadi malam di Kuala Duabelas Air Sugihan ada kabar penemuan satu mayat lagi, tapi petugas lagi bergerak kearah Kuala Air Sugihan.
Sementara Kades Sungai Lumpur Cengal OKI, Dedi Irwandi menyatakan, keluarga korban menghendaki mayat korban agar segera dibawa saja ke Palembang. Sebab jika dibawa ke Sungai Lumpur, fasilitasnya tidak memungkinkan.
Apalagi kondisi mayat sudah banyak rusak serta kondisi air laut di Sungai Lumpur sedang surut. Selain itu diperkirakan evakuasi mayat ke Lampung memakan waktu lama. (hak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi ISIS dan PSK Eks Dolly
Redaktur : Tim Redaksi