Sehari Dua Serangan, Satu Bermotif Asmara, Satunya Terorisme

Selasa, 26 Juli 2016 – 06:11 WIB
Polisi memginvestigasi tempat kejadian peledakan di Kota Ansbach, Bavaria. Foto: AFP

jpnn.com - ANSBACH  - Dua orang tewas dalam dua serangan yang terjadi di tempat berbeda, di hari yang sama, Minggu (24/7) kemarin. Sore, seorang pencari suaka asal Syria membunuh perempuan Polandia di Kota Reutlingen, Baden-Wuerttemberg.

Malamnya, seorang pencari suaka, juga asal Syria, meledakkan diri di dekat festival musik yang berlangsung di Kota Ansbach, Bavaria. Sebanyak 12 orang menderita luka-luka akibat ledakan itu. 

BACA JUGA: Skandal E-Mail Guncang Partai Demokrat, Nama Rusia Terseret

Dalam kejadian pertama, korban maupun pelaku sama-sama bekerja di toko kebab. Keduanya ditengarai memiliki hubungan khusus. Dari toko itulah pelaku yang berusia 21 tahun tersebut mengambil pisau daging yang dijadikan alat pembunuhan. Perempuan yang akhirnya meregang nyawa itu diketahui tengah berbadan dua. Sebelum kejadian, keduanya beradu mulut.

’’Ketika lelaki dan perempuan bertengkar, kami mengasumsikan bahwa kami menghadapi kejahatan karena nafsu,’’ ujar juru bicara kepolisian Reutlingen. Pelaku akhirnya berhasil diamankan. Pelaku diketahui menginjakkan kaki di Jerman sekitar 1,5 tahun lalu.

BACA JUGA: Payudara Saya, Hak Saya!

Jika serangan pertama bermotif asmara, tidak demikian dengan serangan di Ansbach. Pelaku adalah pencari suaka asal Syria yang datang dua tahun lalu dan sudah ditolak aplikasi suakanya setahun kemudian. Dia tidak bisa dikembalikan ke Syria yang masih perang dan seharusnya dideportasi ke Bulgaria. Entah bagaimana, pelaku berusia 27 tahun itu masih berkeliaran di Bavaria.

Polisi menduga pelaku memiliki motif terorisme. Sebab, bom yang dibawa tidak mungkin jika hanya dipakai untuk alasan bunuh diri. Bom yang ditaruh di tas ransel itu memiliki banyak potongan-potongan benda tajam.

BACA JUGA: Ketua DPD RI Resmikan Sekolah Islam Milik WNI di Jepang

Tampaknya, pelaku menyasar konser musik yang berlangsung di dekat lokasi kejadian. Namun, karena tidak memiliki tiket, dia diusir, lantas meledakkan diri di kafe dekat lokasi konser pukul 22.00. Dia tewas di tempat. Jika saja pelaku berhasil masuk ke arena konser, korban mungkin bakal lebih besar lagi. Sebab, konser tersebut dihadiri 2.500 orang.

Pelaku diketahui pernah dirawat di fasilitas kejiwaan. Dia juga dua kali berusaha bunuh diri. Polisi cukup mengenalnya. Sebab, dia beberapa kali melakukan pelanggaran penggunaan obat terlarang.

Pihak kepolisian Jerman mengungkapkan bahwa kini ada 410 pendatang yang tengah mereka awasi. Mereka mungkin teroris yang membaur di antara para pengungsi di Jerman.(afp/reuters/bbc/the telegraph/sha/c15/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Pengangkut 63 WNI Karam, Baru 34 Orang Dipastikan Selamat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler