SehatQ Menyediakan Layanan Kesehatan, Karyawan Perusahaan Perlu Tahu

Rabu, 20 Oktober 2021 – 09:04 WIB
SehatQ mengembangkan bisnis ke arah korporasi atau B2B. Foto: Humas SehatQ

jpnn.com, JAKARTA - SehatQ yang merupakan startup penyedia layanan kesehatan digital, memutuskan untuk mengembangkan bisnis ke arah korporasi atau B2B.

Sebelumnya, perusahaan yang berdiri pada November 2018, sukses dengan model bisnis B2C.

BACA JUGA: SehatQ Berkolaborasi dengan Puskesmas Hadirkan Vaksinasi Covid-19 Keliling

Chief Commercial Officer SehatQ Andrew Sulistya menyatakan, keputusan ini diambil perusahaan setelah melihat peluang di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.

“Selama pandemi banyak perusahaan yang menaikkan anggaran mereka untuk healthcare. Kami melihat ada peluang untuk menawarkan paket layanan kesehatan berbasis teknologi dengan harga yang masih terjangkau untuk perusahaan,” ujar Andrew Sulistya dalam keterangannya, Selasa (19/10).

BACA JUGA: Ini Skema Keberangkatan dan Kepulangan Jemaah Umrah di Masa Pandemi, Penting Dibaca

Andrew menyebut SehatQ telah berhasil mengakuisisi market B2C dengan baik, terlihat dari traffic yang mencapai 27 juta session per bulan.

Angka tersebut, lanjutnya, membuktikan SehatQ diterima dengan baik oleh konsumen.

BACA JUGA: Jacklyn Choppers 2 Kali Menangkap John Kei, Peluru Penjahat Lewat di Depan Wajahnya

“Dengan modal data pengunjung yang tinggi ini, kami ingin mengembangkan bisnis dengan menyediakan berbagai layanan untuk perusahaan,” ujarnya.

Dia berharap SehatQ bisa menjadi mitra bagi perusahaan karena selain menyediakan ahli kesehatan yang tepercaya, juga memberikan respons yang cepat serta platform yang mudah digunakan.

Sejumlah paket layanan kesehatan yang telah disiapkan oleh SehatQ, di antaranya, program digital membership (DigiQare) bagi karyawan perusahaan agar mendapatkan berbagai kemudahan untuk mengakses layanan kesehatan.

Layanan Kesehatan antara lain melakukan konsultasi gratis dengan dokter umum, maupun menggunakan fitur lain seperti konsultasi dokter spesialis, booking layanan kesehatan di rumah sakit, klinik, laboratorium, hingga mendapatkan voucher untuk membeli obat di toko online SehatQ.

Termasuk juga layanan Healthcare Service on Demand yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Mulai dari paket isolasi mandiri, program vaksinasi hingga medical check up.

Dikatakan, beragam fitur kesehatan dari SehatQ ini akan mempermudah karyawan untuk mengakses layanan yang diperlukan.

Perusahaan pun memiliki dashboard untuk memantau penggunaan layanan kesehatan dari karyawannya, sehingga baik perusahaan maupun karyawan bekerja dengan nyaman terutama di masa pandemi ini.

Dengan adanya target market yang baru ini diharapkan pada akhir 2022, SehatQ bisa bekerja sama dengan lebih dari 200 perusahaan di Tanah Air dengan target penambahan membership hingga lebih 30,000 orang.

“SehatQ tetap akan menambah jumlah rekanan apotek dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). Kami menargetkan hingga akhir 2022, jumlah rekanan apotek dan Fasyankes bisa mencapai lebih dari 1,500 partner,” imbuh Andrew. (esy/jpnn)


Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler