Sei Babura Meluap, Sejumlah Daerah di Sumut Dilanda Banjir

Senin, 04 Desember 2017 – 14:46 WIB
Warga dan polisi gotong-royong membersihkan rumah yang direndam banjir di Serberlawan, Kabupaten Simalungun, Sumut, Minggu (3/12/2017). Foto: Adi/Sumut Pos

jpnn.com, MEDAN - Sejumlah daerah di Sumatera Utara, seperti Kota Medan, Tebingtinggi, Serdangbedagai, Simalungun, dan lainnya dilanda banjir, sejak Jumat (1/12) hingga Minggu (3/12).

Di Medan, Sei Babura meluap mengakibatkan sejumlah kawasan terendam banjir, khususnya di daerah aliran sungai. Selain itu, tiga orang tewas terseret derasnya arus banjir.

BACA JUGA: Siswi SMP Ini Mengaku Dipaksa Sang Pacar, Sudah Dua Kali

Sementara di Tebingtinggi, air Sungai Bahilang dan Sungai Padang meluap, mengakibatkan Kota Tebingtinggi terendam sejak Jumat (1/12) malam. Dari 35 Kelurahan di Lima Kecamatan, sedikitnya 25 kelurahan dilanda banjir dengan ketinggian air 50 hingga 150 centimeter.

Akibatnya, 8.421 KK atau 33.825 jiwa harus mengungsi. Sementara kerugian material diperkirakan Rp21.777.500.000 seperti sawah, dan lahan pertanian lainnya.

BACA JUGA: Gantung Diri, Pengunjung Pasar Ikan Peusangan Mendadak Heboh

Di Simalungun, sedikitnya 104 unit rumah milik warga yang berada di Pasar Bawah, Kelurahan Serbalawan, Kecamatan Dolok Batu Naggar, diterjang banjir, Jumat (1/12) malam sekira pukul 22.00 WIB.

Bencana banjir tersebut dipicu turunnya hujan deras di hulu Sungai Bawah yang tak mampu menampung besarnya debit air hingga meluap ke sisi bantaran sungai yang dihuni ratusan rumah penduduk.

BACA JUGA: Polisi Gadungan Itu Akhirnya Tersungkur Diterjang Peluru

Gubsu Tengku Erry Nuradi meninjau pemukiman yang dilanda banjir di Tebingtinggi, Minggu (3/12/2017). Foto: Humas Pemprovsu

Kabupaten Serdang Bedagai juga dilanda banjir, Minggu (3/12). Sebanyak 2.468 rumah terendam banjir di 7 kecamatan yakni Kecamatan Tebing Tinggi, Bandar Khalifah, Sipis pis, Sei Rampah, Tebing Syahbandar, Dolok Masihul, dan Bintang bayu.

Data sementara, dari 7 kecamatan yang mengalami banjir akibat luapan sungai adalah, Kecamatan Tebingtinggi sebanyak 984 KK, Sipispis sebanyak 70 KK, Bandar Khalipah sebanyak 690 KK, Sei Rampah sebanyak 350 KK, Tebing Syahbandar sebanyak 35 KK, Dolok Masihul sebanyak 339 KK,Bintang bayu 25 KK.

Balai Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memprediksi, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masih berpotensi dilanda hujan. Kondisi cuaca tersebut diperkirakan akan terjadi hingga sepekan. Karenanya, masyarakat pun perlu mewaspadai terjadinya bencana banjir dan longsor.

Kepala BBMKG Wilayah 1 Medan, Edison Kurniawan melalui Kepala Bidang Data dan Informasi, Syahnan mengungkapkan, secara umum potensi hujan di Sumut memang masih tinggi. Hujan yang akan terjadi pada pagi, siang, sore, malam dan dini hari.

“Dalam beberapa hari ke depan diperkirakan pola cuaca masih berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan. Sehingga, masih perlu diwaspadai akan terjadinya banjir dan tanah longsor di wilayah kabupaten/kota di Sumut,” ujar Syahnan, Minggu (3/12).

Disebutkan dia, faktor terjadinya kondisi cuaca ini masih disebabkan karena aktifnya gangguan cuaca berupa tekanan udara rendah di sekitar Pantai Utara Aceh, yang menyebabkan wilayah Sumut menjadi area belokan angin. Artinya, memicu tumbuhnya awan hujan yang juga disertai angin kencang dan gelombang tinggi di sekitar Pantai Timur Sumut.

“Hujan kali ini diprediksi disertai petir atau kilat. Beberapa daerah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem tersebut, yaitu Belawan, Medan, Lubuk Pakam, Binjai, Pematang Raya, Pematang Siantar, Langkat, Sei Rampah, Tebing Tinggi dan Kisaran,” sebut Syahnan.

Ia menuturkan, karena intensitas hujan mulai sering terjadi perlu diwaspadai bencana banjir. Terutama, terhadap masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Tak hanya itu, bencana longsor juga berpotensi terjadi di daerah pegunungan.

“Mengingat dinamika atmosfer dalam beberapa hari ke depan masih cukup aktif dan berpotensi menimbulkan bencana, diharapkan peringatan dini yang disampaikan oleh BBMKG dapat terus diikuti. Selain itu, dicermati oleh para kepala daerah, bupati dan walikota dengan melakukan koordinasi melalui BPBD setempat,” imbuhnya. (ris/mea)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Rumah di Tapsel Terendam Banjir, Warga Mengungsi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler