Sei Padang Meluap, 150 Rumah di Tebingtinggi Terendam Banjir

Rabu, 14 November 2018 – 18:56 WIB
Banjir kiriman Sei Padang merendam ratusan rumah di Bandar Utama. Foto: Sopian/Sumut Pos

jpnn.com, TEBING TINGGI - Sedikitnya 150 rumah di Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi, terendam banjir kiriman dari luapan Sei Padang, Kota Tebingtinggi, Sumut, Selasa pagi (13/11) sekira pukul 06.00 WIB.

Banjir kiriman ini disebabkan karena di wilayah hulu sungai tepatnya di wilayah Kecamatan Sindaraya Kabupaten Simalungun diguyur hujan deras pada malam hari.

BACA JUGA: Tiga Jenazah Keluar dari Kubur

Kepala BPBD Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus menyatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan banjir, dari laporan sementara ada ratusan rumah terendam banjir serta tidak ada laporan korban jiwa.

“Sudah kita pantau kondisi banjir Sei Padang, kita harapkan banjir akan surut pada sore hari. Tetapi kita harus waspada, karena bila diwilayah hulu terus diguyur hujan, kondisi banjir akan lebih besar,”terang Wahid Sitorus.

BACA JUGA: Bukan Hanya Banjir, Tanah Bergerak Hantui Sukabumi

Sedangkan Camat Tebingtinggi Kota, Manda Yulian mengatakan, pihaknya bersama pihak kelurahan Bandar Utama terus memantau kondisi banjir. Sejauh ini, pihaknya sudah menerima laporan ada sekitar 150 rumah yang terendam banjir Sungai Padang.

Atas laporan tersebut, pihak kelurahan setempat juga telah melakukan pendataan kepada warga masyarakat yang rumahnya terendam banjir kiriman Sei Padang.

BACA JUGA: Bekasi Waspada Kiriman Banjir dari Bogor

Habib, 48, seorang warga mengatakan, banjir kiriman mulai merendam rumahnya sekitar pukul 05.00 WIB, air yang datang dengan cepat merendam rumahnya sehingga barang banyak yang tidak terselamatkan. Untuk kedalaman, terang Habib, di dalam rumahnya mencapai pinggang. “Kalau banjir seperti ini kami sudah biasa, karena tinggal dekat bibir sungai, inilah resikonya terkena banjir kiriman,”jelas Habib.

Habib berharap kepada Pemerintah Kota Tebingtinggi untuk melakukan pengorekan terhadap Sungai Padang yang sudah puluhan tahun terjadi pendangkalan endapan sendiman pasir dan lumpur, jika dilakukan pengorekan sungai akan dalam dan sanggup menampung debit air besar dari hulu.

Terkait bantuan dari pemerintah setempat, Habib mengaku belum menerimanya, karena biasa jika banjir kiriman tidak sampai 1×24 jam, maka bantuan tidak ada. Untuk satu tahun ini, banjir kiriman yang dirasakan warga kemungkinan bisa puluhan kali. (ian)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Wilayah Kota Bekasi Terkena Banjir


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler