jpnn.com, BOGOR - Hujan deras yang mengguyur Bogor pada Minggu (11/11) lalu membuat tiga janazah keluar dari kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Cikaret, Bogor Selatan.
Air hujan terus memasuki area pemakaman hingga membuat tembok pembatas makam ikut jebol. Akibatnya, tiga jenazah terbawa arus hingga keluar dari kubur.
BACA JUGA: Polisi Larang Acara Silahturahmi Kekhalifahan di Bogor
Senin (12/11) pagi, operasi pencarian pun menyita perhatian warga di RW 12, Kelurahan Cikaret. "Ketemu… nih ketemu,” teriak seorang petugas mengenakan rompi oranye yang ikut membantu mencari jenazah.
Menurut Ketua RW 12 Esma Subakti, jenazah yang keluar dari kubur itu lokasinya berada di pinggir tembok yang jebol. “Iya, tiga makam itu ada di pinggir tembok. Karena temboknya ambrol, jadi jenazahnya itu keluar,” kata Esma.
BACA JUGA: Bukan Hanya Banjir, Tanah Bergerak Hantui Sukabumi
Saat pencarian, petugas berhasil menemukan jenazah yang masih berbalut kain kafan. Perlahan kain itu pun dibersihkan dari tumpukan tanah. Kain kafan itu pun sudah lusuh, lepek dan terlipat di beberapa bagian. “Itu mah Bu Oom,” ujar seorang warga.
Ya, jasad yang berbentuk tulang belulang itu merupakan jasad Ibu Romlah alias Bu Oom, yang dikenali dari tanda di kainnya. Almarhumah Oom dimakamkan di TPU yang diisi ratusan makam itu sejak enam tahun lalu. Perlahan, petugas mengangkat kain tersebut dan menutupnya dengan tikar berwarna cokelat.
BACA JUGA: Bekasi Waspada Kiriman Banjir dari Bogor
Petugas dan warga pun kembali melakukan penggalian. Sebab, di TPU tersebut ada tiga makam yang terdampak derasnya arus air yang menjebol bendungan di sekitar TPU. Tanah longsor itu tak terhindarkan, tiga makam ikut terbawa.
Hanya selang 20 menit kemudian, bapak bertopi lalu dengan lantang berujar. “Tah hiji deui,” ucapnya.
Akhirnya jasad ketiga pun ditemukan. Kondisi jasad ditemukan mirip dengan kondisi sebelumnya, terkubur tanah dengan kondisi kain yang sudah lapuk dan tinggal tulang belulang. “Itu mah Sugih,” kata warga yang membantu petugas evakuasi.
Rohmat atau akrab disapa Sugih yang dimakamkan sekitar delapan tahun lalu, juga berhasil ditemukan. Tangis pun pecah saat jasad diangkat, terlebih keluarga yang juga melihat proses evakuasi.
Kain kafan kedua jasad tersebut pun diganti kain baru dan dibawa untuk dimakamkan kembali.
Sebelumnya, satu jenazah berhasil ditemukan pada Minggu (11/11) malam. Yakni jenazah Giri Pastika, warga Cikaret yang meninggal lima tahun silam. Penjaga TPU Cikaret, Ma’sum, mengatakan bahwa jenazah yang kemarin ditemukan merupakan jasad yang lebih dari enam tahun lalu.
Atas permintaan keluarga, ketiga jenazah itu digantikan kain kafannya dan dikuburkan kembali di pemakaman umum yang sama, di lokasi tak jauh dari pertama dimakamkan. “Kira-kira empat, enam dan delapan tahun lalu dikubur. Semuanya penduduk RW 12, Kelurahan Cikaret. Diganti dulu (kain kafannya, red) dengan yang baru,” katanya seperti dikutip dari Metropolitan, Selasa (13/11).
Dia mengaku awalnya mendengar suara gemuruh dari arah TPU. Ketika dicek, ternyata tebingan di ujung makam dekat sungai terbawa longsor. Parahnya, longsor itu ikut membawa tiga makam yang berada di ujung tebingan.
Saat tiba di TPU, ia melihat dinding pembatas dan tiga makam dalam kondisi ambruk. Ketika itu Ma’sum juga melihat satu jasad terbungkus kain kafan terbujur di lokasi kejadian. ”(Mayatnya, red) tengkurap, posisinya sama seperti waktu dimakamkan pertama kali. Masih pakai kain kafan yang utuh juga. Alhamdulillah semua sudah ditemukan hari ini (kemarin, red),” terangnya. (ryn/c/feb/run/metropolitan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Wilayah Kota Bekasi Terkena Banjir
Redaktur & Reporter : Adek