Sejarah Baru, 16 Mahasiswa Anyar Asal Timor Leste Kuliah di UTA '45 Jakarta

Rabu, 16 Agustus 2023 – 07:46 WIB
Foto bersama mahasiswa baru asal Timor Leste dalam acara penyambutan yang digelar di lantai 2 Ruang Rapat Yayasan UTA ’45 Jakarta pada Selasa (8/8). Foto: Dokumentasi UTA'45 Jakarta

jpnn.com, JAKARTA - Universitas 17 Agustus 1945 (UTA'45) Jakarta menggelar penyambutan rombongan mahasiswa baru mereka asal Timor Leste.

Kegiatan ini digelar lantaran pertama kalinya dalam sejarah, UTA'45 Jakarta menyambut rombongan mahasiswa asing kuliah di kampus tersebut di tahun akademik 2023/2024, Selasa (8/8).

BACA JUGA: KKN UTA 45 Jakarta Bantu Masyarakat Pesisir Kalibaru Mengatasi Stunting

Hadir dalam acara penyambutan tersebut, yakni sejumlah petinggi Yayasan UTA ’45, antara lain Bambang Sulistomo (Ketua Yayasan), dan Kamal Sofyan (Dewan Pengawas Yayasan).

Kemudian Rektor UTA ’45 Jakarta J. Rajes Khana, Wakil Rektor I Bidang Akademik UTA 45 Jakarta, Prof Diana Laila Ramatillah (Wakil Rektor I Bidang Akademik), Brian Matthew (Wakil Rektor II Bidang Akademi dan Keuangan), Ahmad Rofii (Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan), Michael Darsono (Wakil Rektor IV Bidang Pengembangan dan Inovasi), serta para dekan.

BACA JUGA: Diana Laila Resmi Jadi Guru Besar UTA 45 Jakarta di Era Kepemimpinan Rudyono Darsono

Rombongan dari negara tetangga Timor Leste yang hadir sebanyak 13 orang calon mahasiswa, yakni Sonya Bano Goncalves (Prodi Akuntansi), Fatima Odelia Lopes E Silva (Prodi Bisnis Digital), Dulcia Maria Neves Barreto (Prodi Administrasi Publik).

Berikutnya Victoria Nelcia E Silva Exposto (Prodi Administrasi Bisnis), Anabela Soares Dos Santos Sarmento (Prodi Akuntansi), Alda Quiara Pinto Guterres (Prodi Administrasi Bisnis), Juninha Do Rosario Fernandes (Prodi Ilmu Hukum).

BACA JUGA: Laksanakan Pengabdian Masyarakat, UTA 45 Jakarta Ajak Siswa Mengenal Insulin

Ana Jenice Da Costa Barreto (Prodi Ilmu Hukum), Febia Romaria Fernandes DA Cruz (Prodi Teknik Sipil), LOFIA Doartea Noronha Freitas (Prodi Administrasi Bisnis), Giovani Costa Almeida Da Concelcao (Prodi Informatika), Manuela Imaculada (Fakultas Farmasi), Maria Fatima De Araujo (Prodi Teknik Sipil).

Tiga calon mahasiswa baru lainnya yang sedang pengajuan pembuatan paspor adalah Loro Armindo Junior Dos Santos (Prodi Hubungan Internasional), Dilva Ximenes Fernandes (Prodi Hubungan Internasional), Iolanda Hermenegildo Da Costa (Prodi Hubungan Internasional).

Mereka didampingi orang tua, seorang ibu berprofesi Polwan Ana Maria da Costa E Silva.

Ketua Ketua Yayasan UTA ’45 Jakarta Bambang Sulistomo dalam sambutannya menyampaikan UTA ’45 Jakarta merupakan sebuah perguruan tinggi swasta tertua di Indonesia.

Bambang juga memperkenalkan Rektor UTA ’45 Jakarta, serta para wakil rektor yang hadir.

Bambang menyambut gembira kehadiran calon mahasiswa dari Timor Leste sambil menanyakan komentar mereka sebagai mahasiswa asing yang memilih kuliah di UTA ’45 Jakarta.

“Kenapa memilih kuliah di Indonesia lalu apa harapannya, bagaimana tanggapannya,” tanya Bambang.

Rektor UTA ’45 Jakarta J Rajes Khana juga menyambut gembira atas kehadiran ke-13 mahasiswa dari Timor Leste sambil memperkenalkan pimpinan kampus, baik di jajaran rektorat, dekan maupun pimpinan lainnya.

Wakil Rektor I Prof Diana Laila Ramatillah mengingatkan para mahasiswa tersebut untuk mengikuti pelatihan bahasa Indonesia dengan baik.

Prof Diana menyampaikan UTA ’45 Jakarta juga memiliki program bernama Tour Study Exchange Student pada semester kedua hingga keempat, kelima dan keenam.

“Nanti ada yang namanya MBKM, kita belajar kampus merdeka. Jadi bisa pergi ke universitas lain, pertukaran pelajar atau yang namanya magang. Magang itu bisa di pemerintahan, bisa di Kemenlu, DPR, MPR atau di Kemenpar dan sebagainya dan juga perusahaan-perusahaan swastai. Mohon diikuti dengan baik,” pesan Prof Diana.

Diana juga meminta kepada mereka jika di kelas, dosennya mengajar dengan terlalu cepat mungkin bisa di rise up untuk bisa diulang kembali.

“Nanti kan perkuliahan kita ada yang namanya siakad. Semua materi akan ada di siakad lihat materinya," terangnya.

Dia menyebut ada beberapa LPS mewajibkan pengunduhan bukunya di perpustakaan.

"Kalau ada yang kurang paham dengan penjelasan, langsung ketemu dengan Kaprodinya. Kalau Kaprodinya tidak ada bisa dengan dekannya. Kalau dekannya tidak nanti bisa dengan saya. Jadi dibuat senyaman mungkin kalau ada informasi tambahan nanti diberitahukan,” jelas Prof Diana.

Wakil Rektor IV Michael Darsono menegaskan UTA ’45 Jakarta menjunjung tinggi keberagaman.

“Kami di sini senang sekali menerima mahasiswa dari Timor Leste. Di sini kami memastikan kampus UTA 45 itu menjunjung tinggi keberagaman,” tegasnya.

Para mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan alasan mereka memilih kuliah di Indonesia dan di UTA ’45 Jakarta.

Ana Maria da Costa E. Silva, selaku orang tua yang mendampingi mereka ke Jakarta mengucap syukur karena rombongan tiba dengan selamat.

“Pak Rektor, mulai hari ini anak-anak memulai kehidupan baru di UTA ’45 Jakarta. Kami sangat berterima kasih negara kami memberi kesempatan kepada anak-anak untuk kuliah di Indonesia," kata Ana Maria yang sehari-hari berprofesi sebagai polwan.

Dia berharap UTA ’45 Jakarta dapat memfasilitasi serta dapat membantu anak-anak mereka yang belum fasih berbahasa Indonesia.

Terpisah, Marketing Manager UTA ’45 Jakarta Juhri Sahudi menyampaikan pihaknya berinisiatif membantu calon mahasiswa dari Timor Leste untuk bisa berkuliah di UTA ’45 Jakarta.

Menurut Juhri, biasanya ada keterbatasan dan kekurangan informasi para calon mahasiswa untuk kuliah di Indonesia.

"Kebetulan KBRI di Timor Leste memberikan fasilitas kepada UTA ’45 Jakarta Edufair sehingga kampus ini menjadi dikenal di bumi Loro Sae tersebut," ungkapnya.

Di UTA'45 Jakarta, kata Juhri, selain 16 mahasiswa baru yang sudah ada, juga menerima mahasiswa program S2 di tahap berikutnya serta program S3 Ilmu Hukum.

Juhri mengatakan ketertarikan mahasiswa asing tersebut di UTA ’45 Jakarta, karena pihak kampus juga menyediakan program beasiswa paralel bagi mereka yang lolos tes ujian saringan masuk di KBRI Timor Leste.

“Kebetulan kami mengadakan tes offline, dan dari situ kami memberikan fasilitas-fasilitas untuk mereka, yaitu beasiswa bebas uang pangkal seratus persen, beasiswa 50 persen dari biaya pembayaran awal, dan beasiswa per semester hingga 20 persen ditambah dengan free belajar Bahasa Inggris dan komputer selama empat semester. Untuk uang pangkal dan segala macamnya kita kasihkan free,” papar Juhri.

Ke depannya, kata Juhri, UTA ’45 Jakarta akan bekerja sama dengan lembaga lainnya untuk program beasiswa lainnya.

Juhri optimistis dan terbuka bekerja sama dengan negara lainnya.

”Kami juga ada mahasiswa asing dari China yang kan kuliah S1 Fakultas Hukum bernama Lai Xiang Lin, siswa dari sekolah Ganzhou nomor empat High School," ungkapnya.

Ditambahkan Juhri, para mahasiswa baru itu datang lebih awal dikarenakan UTA ’45 Jakarta memberikan pre-unit dalam bentuk pengenalan atau kursus bahasa Indonesia agar mereka bisa mengikuti program-program sebelum perkuliahan dimulai.

"Selamat datang 16 mahasiswa baru dari negara Timor Leste," ucap Juhri. (mar1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler