Sejarah Dibacakan, Ketua Dewan Pingsan

Jumat, 20 Juni 2014 – 08:30 WIB

jpnn.com - NGAMPRAH -‪ Insiden kecil sempat mewarnai Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Pasalnya, Ketua DPRD KBB Aa Umbara Sutisna yang sedang duduk di kursi jajaran pimpinan sidang tiba-tiba pingsan.

BACA JUGA: Desak Wako-DPRD Usulkan Honorer Asli Gagal Tes jadi CPNS

Insiden itu terjadi ketika Asisten Pemerintahan KBB, Aseng Junaedi membacakan sejarah Pembentukan KBB di hadapan peserta sidang di Ngamprah, Gedung Perkantoran Bupati KBB, kemarin (19/6).

Berdasarkan pantauan, para staf Sekretariat Dewan (Setwan) yang berdiri tidak jauh dari posisi Aa Umbara yang terkulai di kursinya, langsung saja menghampirinya. Kemudian Ketua DPRD KBB itu digotong untuk dibawa ke ruang Wakil Bupati (Wabup) Bandung Barat.

BACA JUGA: Terlambat atau Bolos, Tunjangan PNS Dipotong

Insiden tersebut sempat membuat kaget peserta sidang yang hadir yang terdiri dari sejumlah anggota dewan, serta jajaran pejabat Pemerintah KBB.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB dr. Pupu Rohyati, yang juga seorang dokter, langsung menangani Aa Umbara. Kemudian Pupu menjelaskan hasil pemeriksaan kondisi Aa Umbara hanya mengalami kelelahan. Aa tidak sadarkan diri selama 10 menit.

BACA JUGA: Risma : Kalau Masih Ngeyel ya Hukum Bicara

Pupu menambahkan, hasil pemeriksaan yang dilakukan, dirinya mengambil kesimpulan sementara kalau Ketua Dewan tersebut mengalami kecapaian. Namun ketika siuman, Aa tidak mau dirujuk ke rumah sakit untuk diberikan pemeriksaan lebih lanjut.

’’Kita hanya melakukan tindakan kedaruratan. Kondisinya baik. Fungsi fitalnya bagus, bahkan tensi darah 130, detak nadinya juga dalam kondisi normal,’’ jelasnya.

Meski sempat ada insiden, Sidang Paripurna tetap berjalan sesuai dengan agenda yang sudah ditetapkan. Dalam sidang paripurna tersebut, Bupati Bandung Barat Abubakar menyampaikan di usianya yang ke-7 tahun, KBB mengalami peningkatan dengan berbagai prestasi, seperti meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 74,67 dan masuk 10 besar di Provinsi Jawa Barat.

’’Prestasi ini merupakan prestasi masyarakat karena masyarakat juga ikut bekerja keras untuk IPM ini,’’ jelas Abubakar. (mg2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dolly Banting Harga, Rp 90 Ribu gak Usah Kesusu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler