Sejarah Milik Bank Sumsel-Electric

Senin, 23 Mei 2011 – 11:29 WIB
JAKARTA - Sejarah itu akhirnya menjadi milik tim voli putra Palembang Bank Sumsel Babel dan tim putri Jakarta Electric PLNBank Sumsel menjadi tim luar jawa pertama yang merebut gelar juara Proliga

BACA JUGA: Ancelotti Bidik Klub Degradasi

Sementara Electric menjadi satu-satunya tim putri yang bisa mengoleksi tiga mahkota juara.

Kepastian tersebut didapat setelah keduanya menekuk lawan-lawannya di partai final di Istroa Senayan Jakarta kemarin
Bank Sumsel menekuk Jakarta Sananta dengan skor 3-2 (16-25, 25-19, 25-15, 20-25, 15-11)

BACA JUGA: Persidafon Kebobolan 5 Gol

Sementara Electric mengandaskan Jakarta Popsivo Polwan juga dengan skor 3-2 (32-34, 19-25, 25-18, 25-23, 15-7).

Kemenangan Bank Sumsel tak lepas dari cedera yang menimpa all round Sananta Koko Prasetyo Darkuncoro di awal set kedua saat kedudukan imbang 3-3
Lelaki yang juga pilar timnas voli pantai Indonesia tersebut harus keluar lapangan karena cedera engkel akibat menginjak kaki all round Bank Sumsel Agung Seganti

BACA JUGA: Laskar Rencong Gondol Tiket Final

Tanpa Koko, Sananta jadi limbung.

"Kalau ada Koko, kekuatan kami akan lengkapTanpa dia memang ada pos yang kurangSelain bisa spike, dia punya kemampuan receive yang bagus," terang Erwin Rusni, kapten Sananta.

Hal itu juga diakui pemain paling senior di Bank Sumsel SutonoDia menyatakan bahwa hilangnya Koko memang menguntungkan bagi timnyaNamun, dia mengungkapkan bahwa perubahan yang dilakukan pelatih Mashudi juga tak bisa dikesampingkan.

"Masuknya Soni (Khasoni Mufid) juga membuat pertahanan kami lebih solid karena dia bisa membantu receive," tandas Sutono.

Di sektor putri, kemenangan yang dibukukan Electric termasuk heroicPasalnya mereka sempat tertinggal 0-2 terlebih dahuluNamun, stamina para pemain Electric rupanya lebih bagus ketimbang Popsivo.

"Kami sudah yakin kalau rubber game pasti akan menangStamina pemain Electric memang lebih bagus," ucap kapten Electric Susanti Martalia.

Sementara itu kubu Popsivo menyatakan bahwa mental pemain Electric lebih bagusItu ditambah dengan kecerdikan pelatih Electric Tian Mei yang mengganti posisi Hyapha Amporn dari quicker menjadi open spiker.

"Kami sudah berusaha mengantisipasinya namun gagalTapi ini sudah melebihi target yang saya inginkan sejak awal, yakni hanya masuk final four," tegas M Anshori, pelatih Popsivo(ru)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persebaya Juara Paruh Musim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler