jpnn.com, SURABAYA - Sepasang kekasih pelaku pembuang bayi di Desa Gilang, Taman, Sidoarjo ditunjukkan polisi ke awak media.
Mereka adalah Alex Kumaedi (AK), 22, dan Irene Evangelista (IE), 20. Wajah keduanya ditutup kerpus sebagaimana pelaku tindak kriminal lainnya. Yang terlihat hanya matanya.
BACA JUGA: Warga Jatiasih Temukan Mayat Bayi di Tong Sampah
Dengan tangan terborgol dan mengenakan seragam tersangka, AK dan IE lebih banyak menunduk. Mata IE tampak sayu dan berkaca-kaca.
''Kami merasa malu dengan keberadaan bayi tersebut. Kami putuskan untuk aborsi,'' kata AK.
BACA JUGA: Pasangan Muda Tepergok Buang Bayi di Sawah
Dia mengatakan, berbagai cara dicoba sejak usia kandungan IE baru dua bulan. Mulai minum ramuan jamu sampai obat-obatan.
Namun, upaya tersebut tidak berhasil. Perut IE terus membuncit hingga usia kandungannya enam bulan.
BACA JUGA: Kesadisan Yuni, Ibu Muda yang Bunuh Bayi Baru Lahir
AK dan IE yang bekerja di sebuah pabrik itu lalu mendapat informasi adanya obat penggugur kandungan. Harganya lumayan mahal.
''Dua strip isi 20 butir. Harganya Rp 3 juta,'' ungkap AK.
Dia membeli obat itu melalui media online. Begitu pesanan sudah siap, mereka kompak cuti mulai Senin (15/1).
Tujuannya, menjalankan proses pengguguran janin. Lalu, sejoli itu menyewa penginapan di sekitar Terminal Purabaya, Waru.
Obat tersebut diminum IE secara berkala. Reaksinya luar biasa. Perut perempuan asal Wiyung, Surabaya, itu mulas luar biasa.
''Sambil jongkok di lantai,'' jelas AK.
Ingin proses aborsi tersebut segera berhasil, AK asal Pati, Jawa Tengah, itu terus-menerus memijat perut kekasihnya.
Sejurus kemudian, janin yang tidak dikehendaki tersebut keluar.
AK lantas memasukkannya ke tas kresek. Janin itu lalu dibawa ke Desa Gilang untuk dikuburkan di area persawahan.
Ternyata, perilaku tersebut terendus warga sekitar hingga keduanya harus berurusan dengan petugas.
''Kami mau menikah Maret. Malu kalau baru resepsi perut sudah besar,'' paparnya.
Meski kini tersandung perkara, AK mengaku tetap ingin mempersunting kekasihnya itu.
Dia merasa sudah cocok dengan IE yang dikenal setahun terakhir. ''Kami komitmen untuk tetap menikah,'' katanya.
IE pun mengamini ungkapan calon suaminya tersebut. ''Keluarga sudah setuju,'' ucapnya lirih.
Kasatreskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris menyatakan, pihaknya masih terus berupaya memburu penjual obat penggugur yang jadi jujukan dua pelaku tersebut.
Sebab, ulahnya mengedarkan obat-obatan secara bebas melalui media sosial (medsos) menyalahi aturan.
''Dalam waktu dekat semoga sudah ada petunjuk yang kami dapat,'' paparnya. (edi/c15/hud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Telantarkan Bayi Baru Lahir di Mihrab Masjid
Redaktur & Reporter : Natalia