jpnn.com, KAPUAS - Polisi belum mengungkap motif pembunuhan terhadap Fadli Rahman (23) warga Jalan Tendean Kota Kuala Kapuas, Kalteng.
Namun dari informasi didapatkan Kalteng Pos (Jawa Pos Group), motifnya diduga dendam pelaku utama PS (23) warga Jalan Mahakam Gang V Kota Kuala Kapuas.
BACA JUGA: Suami Curiga Istrinya Dirampok Sebelum Dibunuh di Kebun Jagung
Kasatreskrim Kapuas AKP Ahmad Budi Martono, menjelaskan dari keterangan yang didapatkan memang diduga pelaku utama PS yang ditangkap di Kabupaten Tabalong Kalsel, tapi masih didalami dari bukti yang ada dan nanti akan dilihat peranan masing-masing.
"PS ini diduga menusuk korban, dan dieksekusi (ditusuk) di kediaman orangtua PS," ungkap AKP Ahmad Budi Martono.
BACA JUGA: Mayat Perempuan yang Dibuang di Kebun Jagung itu Ternyata..
Informasi didapatkan pelaku ini merupakan residivis (baru keluar dari penjara), sementara penyebab cekcok antara korban dengan pelaku, karena masalah asmara. Sebab pelaku menuduh korban berpacaran, dengan perempuan yang disukai pelaku.
"Motif masih didalami oleh penyidik, nanti akan dirilis lebih detailnya," lanjut Mantan Kasatreskrim Polres Murung Raya ini.
BACA JUGA: Dibacoki pakai Celurit, Slamet Riwansa tak Melawan, Rokok Masih di Tangan
Budi menambahkan, sedangkan Barang Bukti (BB) sudah diamankan termasuk, sepeda motor pelaku dan korban, juga alat yang digunakan untuk melakukan penganiayaan hingga tewaskan korban.
Polres Kapuas sudah mengamankan enam diduga pelaku, antara lain HS (22) Jalan Tjilik Riwut Kota Kuala Kapuas, MH (19) Jalan Anggrek Kota Kuala Kapuas, LPH (26) Jalan Kapuas Kota Kuala Kapuas, MN (18) Jalan Trans Kalimantan Kapuas, PS (23) Jalan Mahakam Kota Kuala Kapuas, dan JR (18) warga Kapuas.
"Besok (hari ini) kita akan rilis biar tidak simpang siur," lanjut Kapolsek Selat AKP Johari F. Casdy.
Sementara dari penelusuran Kalteng Pos, pelaku penusukan PS di Gang V Jalan Mahakam memang terkenal sebagai anak nakal. Baru saja menghirup udara bebas, PS langsung terlibat dalam aksi pembunuhan terhadap Fadli.
Kalteng Pos menelusuri Tempat kejadian pembunuhan tersebut, Rumah Kayu Bertingkat dua tersebut sepi. Diiketahui dari warga sekitar tempat tersebut hanya ditinggali oleh tiga orang.
PS salah satu pelaku, kemudian kakak pelaku, namun mengalami keterbelakangan mental dan juga ibu pelaku yang berprofesi sebagai tukang urut.
Pada setiap malam rumah paling ujung di gang, berwarna hijau tersebut merupakan tempat berkumpul dan nongkrong para pelaku beserta dengan korban. Lokasi itu menjadi semacam tempat khusus untuk berkumpul dan minum-minuman keras.
Walaupun, sering mendapatkan banyak teguran dari tetangga sekitar, bahkan Ketua RT, namun para pelaku tidak pernah menghiraukannya, bahkan mereka melawan. Para tetanggapun hanya bisa menahan rasa risihnnya karena hampir tiap malam suara ribut sering terdengar dari rumah tersebut.
"Rumah itu memang sering tempat untuk dijadikan kumpul-kumpul bahkan setiap malam, sudah sering saya lakukan teguran namun nggak didengar , sulit saja rasanya saya sebagai Rt, tidak pernah dihargai. Terkahir kemaren saya tegur, itu seminggu sebelum kejadian," kata Akhmad Ketua RT setempat saat ditemui di rumahnya jalan Mahakam Gang V.
Akhmad menerangkan, bahwa pada saat datang ke rumah tersebut seminggu sebelum kejadian, saat itu ada PS, dan dua orang temannya serta satu orang perempuan.
Dirinya terkejut ketika tahu ada kejadiannya pembunuhan tersebut, karena tidak ada kecurigaan sama sekali. Menurutnya, kehidupan pelaku di lingkungan ini sendiri, sering minum-minuman keras. Perubahan drastis tersebut setelah keluar dari pekerjaannya pada sebuah Dealer pada tahun 2018 lalu, kelakuannya kacau.
"Masyarakat di sekitar tempat tersebut tidak ada berani menegur, dan memang sempat saya tegur, tapi dilawan, dan temannya itu melawan," ucap pria berperawakan gagah tersebut sembari menggelengkan kepalanya.
Ia juga menceritakan bahwa dahulu, keluarga ini (PS) tinggal di rumah berwarna biru, sekitar berjarak tiga rumah dari rumahnya yang sekarang tempat kejadian. Setelah orangtuanya bercerai pada tahun 2013 silam, mereka akhirnya pindah dan hanya tinggal bertiga di dalam rumah tersebut.
"Saya lega kalau memang sudah tertangkap dan harapkan mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, saya sangat menyayangkan sekali kejadian ini, mungkin karena pengaruh pergaulan, " pungkasnya. (alh/ndo/ala)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik â detik Ratno Bunuh Cinta di Kamar Hotel, Sangat Keji, Sadis!
Redaktur & Reporter : Soetomo