Sejumlah negara telah mengupdate peringatan perjalanan (travel warning) bagi warganya yang ingin ke Indonesia. Mereka terutama diminta untuk mempertimbangkan kembali jika ingin bepergian ke Papua.
Travel warning yang dirilis Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada 28 Desember 2019 misalnya menyebutkan agar warganya menghindari kawasan antara Timika dan Grasberg di Papua karena adanya kekacauan besar di sana.
BACA JUGA: Penyerang Serda Miftakfur Ternyata Anaknya Bos OPM
Sebelumnya Kedubes AS di Jakarta merilis peringatan keamanan pada 12 Desember yang mencakup seluruh wilayah RI dan menyebutkan bahwa selama musim liburan kali ini, aparat Polri akan diterjunkan ke titik-titik wisata, gereja, mall dan tempat umum lainnya.
Sedangkan Pemerintah Inggris memperbarui travel warning ke Indonesia dengan menyebutkan adanya aksi-aksi demo di Manokwari, Jayapura, dan Wamena.
BACA JUGA: Baku Tembak dengan KSB di Papua, Satu Prajurit TNI Tewas
Warga Inggris juga dilarang mendatangi kawasan 4 km dari Gunung Agung di Bali serta 7 km dari Gunung Sinabung di Sumut.
Peringatan untuk menghindari Papua juga dikeluarkan Pemerintah Kanada pada 18 Desember dengan alasan yang sama, yaitu seringnya terjadi insiden kekerasan di sana.
BACA JUGA: Kebakaran Hutan Ancam Pesta Kembang Api Tahun Baru di Sydney
Travel Warning AustraliaSementara itu travel warning dari Australia menyebutkan risiko serangan teroris tetap tinggi di Indonesia. Karena itu warganya diminta untuk tetap waspada.
Selain itu, warga Australia juga diperingatkan mengenai kerusuhan di sejumlah kota di Papua dan Papua Barat sejak Agustus lalu.
"Kriminalitas ringan dan berat terjadi di Indonesia. Miras mungkin dicampur dengan bahan beracun. Terjadi kejahatan yang melibatkan taksi dan pengemudi. Wanita yang bepergian sendirian berisiko tinggi," demikian disampaikan dalam travel warning ini.
Australia juga menyatakan ditemukan adanya penyakit legionella di antara wisatawan yang baru pulang dari kawasan Kuta di Bali sejak awal 2019.
Secara umum, warga Australia diminta untuk meningkatkan kewaspadaan selama berada di Indonesia, termasuk di Bali.
Peringatan perjalanan dari negara-negara seperti AS, Inggris dan terutama Australia menjadi sangat berpengaruh di tengah upaya Pemerintah RI mencapau target 20 juta kunjungan wisatawan asing tahun 2019 ini.
Sebagai catatan, untuk bulan Oktober 2019 terdapat 774 ribu kunjungan dari Australia ke Indonesia, menurut CEIC.
Simak berita-berita menarik lainnya dari ABC Indonesia.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suhendra Hadikuntono: Papua Butuh Pendekatan Kesejahteraan